Test akselerasi All New Kijang Innova Diesel 2.4 Q AT 2016
Peredaman All New Innova patut diacungi jempol karena walaupun bermesin diesel suara mesin samar-samar masuk ke dalam kabin. Begitu juga peredaman dari luar. Kebisingan suara motor dan mobil yang lalu-lalang teredam sangat baik di dalam kabin.
Anda bisa merasakan bahwa mobil ini cukup tenang bila ingin menikmati perjalanan yang hening dan tidak berisik.
Setelah kami tes, suspensinya terasa jauh lebih empuk dibandingkan Innova generasi sebelumnya. Kalau Anda melalui jalanan rusak dengan kecepatan rendah maka terasa suspensinya lembut sekali. Tapi efeknya yang terlalu lembut kurang menyenangkan bila melaju di jalan tol atau pada saat menikung kecepatan agak tinggi, pengendaliannya kurang gesit daripada Innova sebelumnya.
Mobil terasa sedikit melayang dan gerakan setir juga tidak presisi. Mungkin karena mobil ini lebih berat sekitar 200 kg dibandingkan Innova sebelumnya.
Karakternya empuk tapi bantingan suspensinya tidak bisa rigid, itu adalah ciri khas ladder frame. Berbeda dengan sasis monokok yang memang menyatu dengan bodi.
Diesel 2.4 Q Automatic
Toyota memasukkan unit diesel terbaru mereka berkode 2GD dengan tenaga 149 hp dan torsi 34,9 kgm yang akan membuat mesin diesel di Kijang Innova generasi sebelumnya terasa seperti ketinggalan 2 atau 3 generasi.
Mesin ini juga hadir di Fortuner terbaru. Boleh dibilang mesin ini memang sangat bertenaga, jauh dibandingkan sebelumnya yang hanya 104 hp.
Sejak putaran bawah baik di Mode Normal maupun Mode Eco, sudah begitu terasa mobil ini effortless alias tidak perlu usaha yang sangat berat untuk berakselerasi. Torsi besarnya tersedia di setiap putaran. Apalagi di Power Mode lebih menyenangkan lagi karena putaran mesin dibuat lebih tinggi dan lebih responsif tenaganya.
Hasil tes akselerasi dengan GPS, 0-100 km/h ditempuh dalam 12,5 detik (Tipe Q A/T Diesel), artinya mobil ini juga tidak jauh lebih cepat daripada Toyota Avanza Veloz.
Dan dia juga bukan yang paling superior diantara rival-rivalnya seperti Nissan Serena, Toyota Nav1 atau Mazda Biante. Itu dikarenakan perpindahan giginya setelah 4000 rpm, sedangkan diatas 3000 rpm terlihat mobil ini tenaganya sudah kedodoran.
Kurva torsinya juga sudah menurun bila diatas 3000 rpm. Jadi mobil ini kuat tenaga di putaran bawah, tapi tenaganya agak kosong diputaran atas.
Meski akselerasi tidak terlalu cepat tapi top speed nya luar biasa. Untuk mencapai 170 km/h mobil ini tidak ada masalah sama sekali dan itu juga cukup mudah untuk didapatkan.
Bensin 2.0 V Manual
Karena ini menggunakan mesin bensin jadi dengan peredaman yang sama, suara yang masuk ke dalam kabin memang lebih hening dan getarannya juga lebih halus.
Mesin bensin yang digunakan oleh All New Kijang Innova sama persis dengan generasi sebelumnya tapi diberikan teknologi Dual VVT-i di katup variabel-nya, ini membuat lebih efisien dan menghasilkan kenaikan 3 horsepower. Toyota mengklaim bahwa bukan hanya tenaga yang naik tapi juga efisiensinya yang lebih baik.
Akselerasi mesin bensin 0-100 km/h mencatat waktu terbaik 13,1 detik. Lebih pelan dari diesel yang mencatat 12,5 detik. Itupun harus mencapai mencapai red line 6000 rpm untuk berpindah gigi. Diesel cukup pada rpm 3000.
Yang cukup mencenggangkan, top speednya juga jauh dibawah yang diesel. Sementara diesel sangat mudah mencapai 180km/h, mobil ini menyentuh 140 km/h saja sudah terasa berat. Apalagi ketika di jalan tol mau menyalip Anda harus menjaga putaran mesin yang sangat tinggi baru terasa tenaganya keluar.
Sebelumnya: Desain Interior
Selanjutnya: Konsumsi Bahan Bakar