Perlukah Bayar Bensin Lebih Mahal untuk Oktan Lebih Tinggi?

bilangan oktan bensin jenis premium adalah
Bensin baru Pertamina, Pertamax Turbo Oktan 98 (foto:liputan6)

Pertamina segera meluncurkan produk anyar bernama Pertamax Turbo dalam waktu dekat. Dan Sabtu (6/8) lalu, telah dimulai pengiriman perdana ke sejumlah SPBU COCO di sebagian wilayah Jakarta sebagai tahap perkenalan.


"Pertamax Turbo merupakan bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin yang merupakan hasil pengembangan dari produk Pertamax Plus yang memiliki Research Octane Number minimal 98 serta dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF),” jelas Wianda Pusponegoro, VP Corporate Communication Pertamina dalam siaran persnya.

Dengan hadirnya produk baru ini, maka akan semakin melengkapi pilihan jenis bensin yang dijual oleh Pertamina. Mulai dari Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus hingga Pertamax Turbo.

Lantas bagaimana cara memilih jenis bahan bakar yang cocok dengan kendaraan kita? Terutama yang sesuai dengan isi kantong.

Perlu diketahui bahwa Premium memiliki nilai oktan 88, sedangkan Pertalite mempunyai RON 90, Pertamax sebesar 92 dan Pertamax Plus beroktan 95. Jenis yang terakhir ini rencananya akan diganti oleh Pertamax Turbo.

Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun semakin mahal. Informasi dari SPBU, Pertamax Turbo dijual dengan harga perkenalan Rp 8.700 per liter.

Lalu apakah dengan mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mobil atau motor akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Jawabannya belum tentu.

Kenapa? Begini penjelasannya.

Setiap jenis mesin pada kendaraan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Dalam brosur atau di buku manual kendaraan biasanya tertera informasi rasio kompresi. Yaitu hasil perhitungan perbandingan tekanan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston saat mesin bekerja.

Nah agar menghasilkan kinerja yang optimal, mesin memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri. Semakin tinggi nilai kompresi artinya membutuhkan bahan bakar bernilai oktan tinggi.

Bagaimana bila mesin kompresi tinggi diisi dengan bensin ber-oktan rendah?

Bensin oktan rendah lebih mudah terbakar. Mesin berkompresi tinggi membuat uap bahan bakar meledak lebih cepat di dalam chamber sebelum busi mencetuskan api. Ini mengakibatkan piston terpukul keras oleh ledakan tersebut.

oktan shell v powerPermukaan piston menjadi bopeng akibat detonasi, pada kasus yang lebih parah bisa jebol (foto:istimewa)

Kejadian itu dinamakan detonasi atau ‘knocking’. Umumnya orang-orang menyebutnya dengan ‘ngelitik’. Saat dimana bensin menjadi tenaga yang tidak terpakai. “Jika dibiarkan terus, akan merusak piston, tenaga mesin tak maksimal dan boros BBM,” terang Yopie punggawa bengkel Ultraspeed Racing, dikutip dari metrotvnews.

Sebaliknya, bagaimana bila mesin kompresi rendah diisi bensin dengan oktan yang tinggi?

"Salah mengisi BBM dengan oktan yang lebih tinggi juga akan menyebabkan timing pengapian yang tidak tepat, sehingga mobil akan tetap ngelitik dan tidak ada tenaganya," Iwan Abdurakhman Technical Service Division PT Toyota-Astra Motor (TAM) menjelaskan.

Semakin tinggi nilai oktan, titik didihnya makin tinggi, maka bensin lebih sulit menguap dan semakin lambat terbakar. "Bensin yang gagal terbakar bisa menyebabkan potensi penumpukan kerak, apalagi memakai catalytic converter, lama-lama bisa mampet," tambah Iwan.

oktan adalahPilih oktan bahan bakar sesuai rasio kompresi mesin

Oktan tinggi untuk mesin kompresi rendah tidak memberikan manfaat. Oleh karena itu sebaiknya mengisi bensin disesuaikan dengan nilai rasio kompresi. Jadi angka oktan tinggi artinya tidak mesti lebih 'bertenaga'.

Kecuali kendaraan berkompresi rendah dimodifikasi untuk keperluan mobil balap misalnya, yang membutuhkan oktan berbeda dari spesifikasi mesin asli, maka benefit yang didapatkan bisa sesuai dari apa yang diharapkan bila memakai bensin beroktan tinggi.

Hal ini pun sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dimana produsen mobil kini ramai-ramai membuat kendaraan bermesin kecil yang irit tapi bertenaga besar. Seperti penggunaan turbocharger menjadikan tekanan kompresi mesin kendaraan semakin tinggi sehingga diperlukan bahan bakar dengan oktan yang tinggi pula.

Mesin dengan kompresi tinggi kini tak hanya dimonopoli oleh mobil-mobil sport seperti Ferrari yang memiliki kompresi 12,5:1 atau Lamborghini 11,8:1. MPV sejuta umat Toyota Avanza sudah mempunyai angka 11:1, bahkan mesin Mazda dengan teknologi irit BBM Skyactiv mempunyai kompresi 14:1.

Menghadapi tren ini di masa depan, Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan sudah mempersiapkan spek bahan bakar bermutu tinggi Pertamax Turbo RON 98 yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Jenis bensin baru ini mampu menyempurnakan pembakaran pada mesin, meningkatkan akselerasi mesin menjadi lebih bagus karena torsi yang dihasilkan lebih besar, meningkatkan tenaga dan kecepatan maksimum kendaraan sehingga cocok digunakan bagi kendaraan dengan perbandingan kompresi lebih dari 12:1. Dan baru-baru ini, Pertamax Turbo telah diujicobakan pada balapan Lamborghini di Eropa.

Pertamax Turbo akan menyasar konsumen yang selama ini sudah menggunakan produk RON 95. Jika di Eropa saja sudah diterima, kami optimis masyarakat di Tanah Air juga bisa merasakan performa Pertamax Turbo sebagai salah satu produk unggulan kilang Pertamina yang dalam waktu dekat ini juga akan kami luncurkan di Tanah Air,” tutup Wianda.

Digunakannya Pertamax Turbo dalam ajang balap bergengsi di Eropa, semakin membuktikan bahwa Pertamax Turbo telah diakui sebagai bahan bakar dengan performa yang sangat baik dan ramah lingkungan, karena bisa mengurangi emisi gas buang menjadi lebih baik.

Jadi, seberapa perlu menggunakan bensin beroktan tinggi? Pastikan lebih dulu bahwa kendaraan Anda bisa menerima manfaatnya.Spek mesin yang sesuai dengan Pertamax Turbo akan mengoptimalkan performa kendaraan, sebaliknya bila tidak, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Baca juga: Diskusi Pertamina, Standar Emisi Euro-6 Mandatory di 2020, Bisakah?
LihatTutupKomentar

Modifikasi Yamaha Scorpio Z 2007, Hasil LDR Lahirkan Bobber

Modif Yamaha Scorpio Z 2007 aliran Bobber Solo, Otojatim.com - Bagi Iqbal, pemilik Yamaha Scorpio Z keluaran 2007 ini, hubungan jarak jauh...

close
harga yamaha nmax turbo