Renault Alaskan bisa jadi sebagai basis Pikap untuk Mitsubishi dan Nissan di masa mendatang sebagai bentuk kerjasama cross branding. |
Strategi baru dilakukan oleh aliansi Renault-Mitsubishi. Dengan kerjasama kedua produsen ini , tentunya memberikan kemudahan dalam mempromosikan sekaligus menggunakan produk yang sudah tersedia oleh Renault. Dengan cara ini, pengembangan bisa terfokus dan biaya produksi bisa ditekan.
Kehadiran Renault di wilayah Asia Tenggara memang kurang menggigit. Bahkan merek ini sendiri tidak begitu populer di kalangan konsumen. Hal itu, membuat Mitsubishi berencana me-rebadge mobil Renault untuk dijual dengan emblem 'tiga berlian; mereka.
Hal ini merupakan pilihan terbaik, disaat Renault tidak memiliki taji di pasar Asia. Terutama Asia Tenggara yang yang lebih dikuasai oleh Nissan dan Mitsubishi. Selain itu, dengan rebadging merek grup sendiri, bisa menurunkan biaya pengembangan mobil serta gunakan satu platform untuk semua merek.
“Renault di Asia Tenggara sangat rendah bahkan brandnya sendiri belum terlalu dikenal luas. Maka dengan cross branding ini, membuat kami tertarik untuk mencoba pasarkan,” ujar Trevor Mann, Mitsubishi Chief Operation Officer.
“Jika kamu melihat ongkos produksi untuk ketiga brand, rasanya apabila digabungkan dalam satu produksi akan terasa murah bukan?” tukas Mann. Ya setidaknya cara seperti ini banyak digunakan oleh Aliansi produsen otomotif seperti Toyota-Daihatsu.
Mungkin saja, ide ini akan terwujud dalam waktu yang akan datang. Selain itu, dalam waktu dekat ini Mitsubishi dan Nissan akan berkolaborasi untuk membangun Pick-Up yang bisa digunakan satu platform. Memang, dalam jangka pendek ini mereka akan berkolaborasi tentunya. Apalagi keduanya punya line up pick-up.
Atau bisa juga MPV yang dikembangkan Mitsubishi sendiri akan digunakan oleh Nissan dan juga Renault!? Namun itu pun membutuhkan waktu serta tidak mudah me-rebadge kecuali ada perbedaan signifikan baik segi fitur maupun desainnya. Selebihnya mungkin sama.