Service-Act. oleh Management Daihatsu & Alan Budikusuma (ASTEC) sebagai prosesi akan dimulainya turnamen di Malang |
Malang, Otojatim.com – Disela-sela pembukaan Daihatsu Astec Open 2017 di Malang, Jawa Timur, kami sempat berbincang-bincang sejenak bersama Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso dan Budhy Lau, Regional Head Jawa Timur PT AI-DSO mengenai masa depan Daihatsu.
Lesunya pasar otomotif nasional kalau dilihat dari pasar ritel pada semester pertama Januari-Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 4 persen, tapi ternyata tidak bagi Daihatsu. Menurut penuturan Hendrayadi, justru pasar ritel Daihatsu mengalami kenaikan sebesar 5 persen.“Kalau dilihat dari performance Daihatsu dari penjualan bulan Januari hingga Juni 2017 sendiri sampai saat ini masih cukup baik,” ujar Hendrayadi.
Penjualan Daihatsu sampai bulan Juni 2017 |
Sementara itu untuk pasar Jawa Timur sendiri, Budhy Lau menjelaskan di hadapan media yang hadir.
“Sedikit berbeda dengan pasar nasional, justru di Jawa Timur market kita masih tumbuh, di dalam kondisi market nasional yang mengalami penurunan 4 persen di Jawa Timur justru tumbuh 2 persen. Bagaimana dengan performance Daihatsu di Jawa Timur, Daihatsu sendiri mengalami kenaikan sebesar 10 persen, sehingga market share kita masih bisa bertahan di 22 persen dan tetap bisa mempertahankan posisi nomor 2 di Jawa Timur,” papar Budhy Lau.
Baca juga:
Ketika ditanya di segmen mana kenaikan Daihatsu secara nasional, lebih jauh Hendrayadi menjelaskan jika kenaikan penjualan Daihatsu ada disegmen LCGC MPV.
“Kenaikan Daihatsu disegmen LCGC MPV memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap penjualan Daihatsu. Kalau disegmen-segmen lainnya memang mengalami penurunan. Karena yang bermain disegmen LCGC MPV adalah Sigra dan Calya bersama Toyota, maka dua model ini yang banyak memberikan kontribusi peningkatan pasar,” jelas Hendrayadi.
Hendrayadi Lastiyoso Marketing & CR Division Head dan Budhy Lau Regional Head Jatim PT AI-DSO |
Menanggapi hadirnya beberapa produk baru yang turut meramaikan pasar LCGC dan Low MPV, Daihatsu nampaknya mulai serius berbenah untuk tetap bisa menjaga brand image dengan melakukan beberapa strategi agar tetap bisa menjaga pasarnya.
“Kalau kita lihat ditahun 2017 ini, ada brand yang sudah eksis di pasar yang akan masuk dengan modelnya tersebut dipasar otomotif yang paling gemuk di Indonesia. Kemudian ada brand baru dari luar yang juga akan masuk ke pasar yang paling gemuk juga di pasar otomotif Indonesia. Strategi yang akan kami lakukan adalah dengan menjaga brand image Daihatsu yang harus kita perkuat. Salah satu untuk menjaga brand image tersebut adalah seperti aktivitas event-event seperti ini, menjadi sponsor salah satu kegiatan olahraga,” jelas Hendrayadi.
Seperti yang kita ketahui, belakangan ramai sekali pemberitaan mengenai maraknya produk baru yang disinyalir sebagai ‘penjegal’ Daihatsu Xenia ke depanya. Sebut saja produk asal China Wuling, yang tengah giat membangun jaringannya di Jawa Timur, kemudian Mitsubishi yang mulai melirik serius untuk bermain dikelas Low MPV dengan meluncurkan Expander pada Senin (24/7) di Jakarta.
Namun demikian, nampaknya pihak Daihatsu optimis bisa tetap mempertahankan posisi kedua yang sudah diraih Daihatsu selama delapan tahun berturut-turut dalam penjualan otomotif nasional.
Daihatsu FT Concept yang sempat muncul di GIIAS 2015 yang digadang-gadang akan menjadi penerus Daihatsu Terios |
Apalagi keyakinan besar itu juga dapat dilihat menjelang ajang pameran otomotif GIIAS 2017, dimana akan hadir 5 wajah baru produk Daihatsu Xenia, Terios, Sigra dan Sirion.
Sebagai catatan, Gaikindo menargetkan penjualan ritel otomotif tahun 2017 ini sebesar 1,05 juta unit, dibawah target tahun lalu sebesar 1,072 juta unit.