Ketika pendatang asal Tiongkok ini bertarung melawan sang Jawara dari Jepang |
Otojatim.com - Alkisah ada sebuah dinasti yang dikepalai oleh pendekar kembar bernama Avanza dan Xenia. Dimana mereka sudah menguasai sebuah wilayah bernama Low MPV. Sudah banyak pendekar dari beragam negara datang menyerang, namun semuanya harus tunduk dan percaya akan kedigdayaan duo pendekar kembar ini.
Namun, suatu hari mereka mendengar kabar burung kalau ada seorang pendekar dari negeri bambu yang bisa mengalahkan mereka. Yaitu, pendekar Wuling Confero S. Dengan segudang fitur dan investasi sebagai senjata andalan mereka. Tujuan mereka bisa membuktikan eksistensi Low MPV asal Tiongkok tersebut.
Jika membicarakan kehebatan Wuling Confero S, rasanya seperti melihat pendekar baru yang bertarung dengan penguasa lama di wilayahnya. Hasil bisa ditebak, pasti kalah atau sekadar bertahan saja. Yah mirip-mirip cerita Chevrolet Spin dengan beragam fitur dan pilihan mesin bensin-diesel, seharusnya bisa menggempur duo kembar yang hadir hampir dua dekade.
Tetapi tetap saja harus mundur teratur dari pertempuran di market tergemuk itu. Dan kali ini, Chevrolet Spin mereinkarnasi diri menjadi sebuah Low MPV yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dibanderol Rp160 jutaan, Wuling Confero S, Low MPV dengan fitur-fitur serta kelebihan yang sebenarnya menutupi kelemahan rival besar mereka. Pemain baru ini sudah mempunyai pengereman ABS dan EBD, lalu rem belakang sudah mengaplikasi cakram, ada sensor parkir di depan maupun belakang. Plus Immobilizer!
Tak cukup bermodalkan fitur keselamatan saja, Wuling menambahkan USB Charger di setiap baris kursinya. Tidak lupa bisa buka tutup jendela dari remote ketika pemilik berada di luar. Serta tombol audio di setir turut menunjukkan kemewahannya.
Baca juga:
Baca juga:
Soal kualitas interiornya? Mungkin tidak semua orang bisa percaya kalau Wuling Confero S ini mempunyai build-quality yang sangat bagus untuk mobil dengan harga dibawah Avanza-Xenia. Desain interior yang mewah dan fitur melimpah di dalamnya? Ini tentu menjadi gimmick tersendiri. Bayangkan, harga segitu dapat jok kulit? Wow.
Satu kunci taklukkan duo kembar, gunakan penggerak roda belakang!
Oh, mengapa harus gunakan penggerak belakang padahal sasisnya monokok. Tidak seperti itu, karakteristik jalanan di Indonesia berbeda satu sama lain. Bahkan, kebanyakan punya tingkat kecuraman ekstrim atau suka angkut beban banyak. Hal ini yang tidak terlihat oleh pabrikan lainnya. Karena itu, Wuling berani saja gunakan gardan penggerak belakang ini pada Confero S. Hasilnya, respon konsumen pun sangat positif.
Ini adalah jawaban untuk melawan duo kembar yang menggunakan sasis ladder-frame dan penggerak roda belakang. Kemampuan Rear Wheel Drive bisa mematahkan stigma dan kampanye buruk yang dilakukan oleh rival-rival Wuling.
Tak melulu fokus pengembangan produk, Wuling juga berharap bisa menaklukkan para konsumen dengan aftersales yang kuat dan jaminan ketersediaan spare parts. Untuk itu, mari kita lihat pertarungan mereka di kisah selanjutnya.