Instruktur MPM menjelaskan mengenai mesin Honda kepada 38 Bonek yang sedanh mengikuti latihan mekanik MPM Learning Centre. |
Otojatim.com (Surabaya) – Bonek (Bondo Nekat) tidak bisa dipisahkan dari salah satu klub sepakbola asal Surabaya, Persebaya. Stigma negatif yang selama ini melekat pada tubuh Bonek, coba ditepiskan oleh distributor motor Honda wilayah Timur dan NTT, yaitu PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) dengan mengadakan pelatihan mekanik untuk para Bonek.
Pelatihan mekanik yang diberikan kepada para Bonek berlangsung di MPM Learning Center - Sedati Sidoarjo selama 6 hari yang dimulai pada tanggal 18 - 23 September 2017.
Training yang diikuti oleh 38 peserta yang merupakan anggota Komunitas Bonek yang aktif dan berminat dibidang otomotif.
Diadakannya Mechanical Skill Training ini merupakan salah satu wujud corporate social responsibility (CSR) yang diadakan oleh MPM terhadap Komunitas pecinta Sepak Bola yang ingin menambah skill dibidang otomotif .
Mechanic Skill Training dimulai dengan pemberian materi mengenai pengetahuan umum mechanic, kelistrikan, injeksi, chassi dan pengenalan alat-alat. Peserta juga diajak praktek langsung di bengkel yang ada di MPM Learning Centre. Selama seminggu mengikuti training para peserta juga akan melewati ujian untuk mendapatkan sertifikat resmi setingkat bengkel umum.
Peserta diberikan penjelasan teori sebelum praktek |
Marcomm & Development Division Head PT MPM, Suhari mengatakan selama ini opini masyarakat bahwa Komunitas penggermar sepak bola hanya bisa membuat resah, dan ternyata bonek juga bisa diajarkan tentang safety riding maupun training skill mekanik.
"Semoga setelah training skill mechanic ini peserta dapat membuka usaha sendiri ataupun dengan bermodalkan skill mekanik, dapat digunakan untuk mencari pekerjaan, " ungkap Suhari.
Di tempat yang sama, Ahmad Sihabudin salah seorang Bonek yang berasal dari Sidosermo, Surabaya mengatakan, dengan mengikuti training mekanik ini bisa menambah ilmu , pengalaman dan sertifikatnya bisa digunakan untuk mencari pekerjaan.
“Dengan mengikuti training ini, sangat bermanfaat bagi saya dan juga dapat membantu orang lain,” kata Ahmad Sihabudin.