Jumat, 09 Februari 2018
 |
| Pasar Sedan Mengalami penurunan cukup banyak, Pemerintah Sepertinya harus berbenah apabila ingin pasar Otomotif terutama segmen Sedan bergairah kembali |
Jakarta, Otojatim.com Bagi yang lahir di era 80-an dan 90-an pasti bakal merasakan naik mobil sedan. Entah dari model seperti Toyota Corolla sampai Mercedes-Benz E-Class dan C-Class. Tetapi sekarang ini, mengapa model sedan mulai berkurang banyak.
Banyak hal mempengaruhi orang beli mobil sedan. Pertama pengaruh jalanan, kedua soal daya tampung dan ketiga pajak yang terbilang begitu tinggi. Soal terakhir, sepertinya banyak orang mulai gerah dan kesal akan peraturan Pajak yang dibebankan pada segmen kendaraan sedan sangat tinggi. Membuat konsumen enggan melihat model ini lagi.
"Indonesia cuma bisa produksi MPV-MPV lagi. Cuma kan pasarnya sedikit, sedangkan pasar dunia kan sedan. Lagian kita saja bisa kalah sama Thailand yang semuanya lengkap," ujar Jongkie D. Sugiarto, Ketua 1 Gaikindo.
Ditambah lagi, dengan harga yang semakin tidak terjangkau membuat produsen enggan membuat sedan di Indonesia. Lantas, Gaikindo sangat khawatir dan ingin mengambil langkah konkrit. Tentunya langkah ini harus menggandeng semua instansi yang terlibat serta Gaikindo sebagai jembatan dari produsen ke pemerintah.
Harmonisasi Tarif Menjadi solusi
Sebenarnya pihak Gaikindo sudah melakukan beragam cara agar segmen ini tidak dianaktirikan. Bahkan mereka inginkan ada koordinasi antar instansi. "Secepatnya, harus ada kajian dari kementerian Perindustrian ke instansi terkait. Dan itu seharusnya dilakukan secepatnya," papar Jongkie.
Dengan harapan, saat kajian itu diterima oleh setiap instansi termasuk Kementerian Keuangan. Bisa menurunkan Pajak Bea Masuk dan PPN BM yang selama ini sangat tinggi sekali dibebankan. Selain itu membuat gairah pembelian sedan semakin besar.
Apalagi konsumen Indonesia pun bisa punya beberapa pilihan untuk memiliki mobil. Ditambah konsumen sekarang sudah bijak dalam memilih sebuah model. Bosan dong ditawarin MPV terus.
