Top Speed Wuling Cortez Tembus 180 kpj, Transmisi AMT Kurang Responsive di Trek Panjang

top speed wuling cortez
Media test drive Wuling Cortez

Surabaya, Otojatim.com - Sebelumnya membahas bagaimana kemampuan Wuling Cortez melahap jalanan berliku dan tanjakan ekstrim sebelum ke Bromo. Kali ini, kita membahas kemampuan transmisi I-AMT di jalanan luar kota dari Bromo menuju Surabaya.

Sebenarnya rute-nya lebih menggambarkan penggunaan luar kota dengan kombinasi tanjakan dan turunan. Dimana kami semua menuju sebuah rumah bernama Kaliandra. Untuk itu, kami mencoba seperti apa I-AMT ini bekerja dalam kondisi lalu lintas layaknya di Pantura.

Rute untuk hari kedua, berawal dari Jiwa Jawa Resort lalu menuju jalur Probolinggo-Pasuruan dan menuju Jalan Prigen. Disinilah kami mencari tahu apakah I-AMT bisa bekerja layaknya transmisi otomatik atau malah sama dengan manual. Apalagi kontur jalan yang landai buat kami bisa membejek gas habis-habisan.

Baca juga:

Kondisi jalanan Pantura yang didominasi oleh truk besar dan kecepatan rendah, membuat kami harus bermanuver dan juga salip-menyalip di antara truk-truk ini. Karena I-AMT pada Wuling Cortez punya dua mode, pertama eco dan sport. Maka kami pun coba mode ECO, hasilnya di luar dugaan kami.

Saat kami mencoba untuk menyalip truk gandeng saja, dengan gunakan mode ECO perpindahan gigi terasa lambat malah sempat delay saat berpindah gigi untuk mengejar akselerasi. Alhasil, kenyamanan terasa dikorbankan sekali. Meskipun kami coba mengakali dengan injak pedal secara kick-down tetap saja gigi berpindah begitu lama.

Akhirnya percobaan kedua dengan menggunakan mode sport yang rpm mesin berada di 2.000-2.500, hasilnya sanggup bermanuver sesuai keinginan kita. Cuma, tenaga pun keluar di 4.000 rpm, dimana mesin terasa mencekik sekali untuk ukuran Wuling Cortez.

Mesin Sempat Mati di Tanjakan

Kaliandra menjadi lokasi perberhentian pertama dalam Jelajah Jawa Timur kali ini 
Kejadian mesin mati ini, sempat terjadi saat kami menuju Kaliandra. Dimana saat kejadian mobil mendadak berhenti di tanjakan dan saat melepas rem tiba-tiba turun sendiri. Tapi dengan sigap kami injak rem dan langsung mesin mati begitu saja. Kemanakah sistem Auto Vehicle Hold (AVH) ini bekerja ?

Ternyata dibalik kejadian ini. Dapat diambil kesimpulan kalau transmisi I-AMT ini masih sama dengan transmisi manual. Cuma bedanya, sistem pergantian gigi-nya dilakukan oleh komputer. Hal tersebut tidak jadi permasalahan. Oh iya, soal AVH sendiri tergantung dari seberapa kuat menekan pedal remnya. Karena, komputernya akan membaca kalau mobil berhenti total dan AVH pun langsung bekerja.

Stabil Bermanuver Meskipun di Kecepatan Tinggi

Kalau Medium MPV diajak bermanuver, mungkin Wuling Cortez adalah juaranya. Entahlah kalau Wuling Cortez ini punya sesuatu yang harus kita kulik terus. Untungnya kita diberi kesempatan mencoba bermanuver ekstrim dan kecepatannya tinggi sekali.

Buat Top Speed Wuling Cortez kami mencoba dua kali dan hasilnya bisa mencapai 160 Km/jam dan percobaan kedua sanggup 180 Km/Jam. Lantas dengan kecepatan setinggi ini masih bisa stabil. Apalagi ditunjang fitur keselamatan seperti ESP yang menambah kepercayaan diri kita.

Bisa dibilang, Wuling Cortez sanggup melewati semua medan dan juga stabil baik bermanuver maupun saat dalalm kondisi ngebut. Nah di artikel selanjutnya bakal dibahas soal kenyamanan, dari segi legroom dan manuver di jalan raya seperti apa.
LihatTutupKomentar

Modifikasi Yamaha Scorpio Z 2007, Hasil LDR Lahirkan Bobber

Modif Yamaha Scorpio Z 2007 aliran Bobber Solo, Otojatim.com - Bagi Iqbal, pemilik Yamaha Scorpio Z keluaran 2007 ini, hubungan jarak jauh...

close
harga yamaha nmax turbo