Kalau Toyota Rush di Malaysia Sendiri Punya Fitur Selengkap Ini. Bagaimana di Indonesia? |
Kuala Lumpur, Otojatim.com Toyota Rush resmi diluncurkan di Malaysia. Dengan bentuk sama dan dirakit di pabrik Perodua sebagai CKD (Completely Knock Down). Membuat Toyota Rush semakin kuat branding mereka di Malaysia.
Nah, pertanyaannya Toyota Rush di Malaysia hadir dengan fitur keselamatan paling banyak. Entah kenapa, di negeri Jiran itu fitur keselamatan seolah menjadi nilai jual ketimbang daya muat dan kenyamanan. Bisa jadi, di Indonesia pun tren seperti ini sudah berkembang. Namun apa mungkin fitur keselamatan Toyota Rush di Malaysia dimasukkan ke Indonesia?
Kita coba bedah dulu, fitur keselamatan apa saja yang sebenarnya cocok dengan iklim berkendara di Indonesia. Dan bisa masuk ke Toyota Rush disini, mungkin saja bisa menjadi panduan untuk Toyota saat mobil ini masuk tahun kedua atau ketiga nanti.
Kita bedah fitur Blind Spot Monitor, sebenarnya fitur ini penting di Indonesia. Terutama buat model Toyota Rush, cuma apa sensornya akan terus berbunyi apabila ada obyek semacam motor yang terus menempel mobil? Memang di Indonesia pengguna sepeda motor itu bak pemain sirkus. Bisa meliuk diantara mobil dan bisa saja muncul di titik buta atau blindspot.
Mungkin fitur ini dibutuhkan juga kedepannya. Oh iya, fitur Rear Cross Traffic Alert masih belum dibutuhkan di Indonesia. Dimana gaya parkir kita masih menghadap kepala di luar ketimbang di dalam. Sedangkan Pre Collision System sendiri sepertinya masih terlalu jauh banget untuk dipasang di Rush versi Indonesia.
Dan satu fitur baru di Toyota Rush versi Malaysia adalah Missoperation pedal. Mungkin ini semacam fitur anti salah tekan pedal. Misalnya berniat tekan pedal rem malah gas yang diinjak penuh. Tetapi, lagi-lagi fitur ini belum ada urgensinya.
Itulah dia, fitur mana saja yang sebenarnya bisa cocok dipasang di Toyota Rush versi Indonesia. Pasalnya banyak fitur sendiri bisa mendongkrak harga mobilnya lho. Karena Rush buatan Malaysia bisa mencapai 365 Juta Rupiah untuk varian 1.5 S dengan fitur diatas.
Jadi masih protes punya fitur selengkap di Malaysia dengan harga sangat tinggi. Mending kita berpikir kembali apa fitur keselamatan seperti itu sudah cocok dengan kondisi lalu lintas di Indonesia.