Perjalanan Suzuki Jimny mulai generasi pertama hingga ke empat |
Penggemar “Light Jeep” Suzuki Jimmy boleh saja bersedih, pasalnya Suzuki Jimmy generasi keempat yang pernah mejeng pada GIIAS 2018 lalu tidak jadi dirakit di Indonesia, namun demikian kini konsumen dapat membelinya dalam bentuk CBU yang didatangkan dari Jepang oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan harga sedikit mengejutkan.
Suzuki Jimmy sendiri merupakan SUV yang pertama kali diproduksi pada 1968 untuk pasar global. Mobil ini dirakit di dua Negara yaitu di Hamamatsu Jepang dan Linares, Jaen Spayol. Suzuki membeli linsensi Hope Motor Company yang kemudian menciptakan cikal bakal dari Suzuki Jimmy. Pada 1970 Jimmy mengeluarkan produk pertama, dengan nama Suzuki LJ10, yang merupakan Jimmy pertama dengan mesin 2 tak dan dengan kapasitas mesin 395 cc dua silinder berpendingin udara.Baca juga: Suzuki Jimny Generasi ke-4 Didatangkan CBU dari Jepang untuk Puaskan Konsumen
Barulah pada tahun 1979 Suzuki Jimmy dihadirkan di Indonesia melalui sosok LJ50 bermesin 550cc. Menyusul pada tahun berikutnya LJ80 dengan mesin 800 cc 4 silinder atau yang banyak dikenal sekarang Jimmy Jangkrik dan orang Jawa Timur menyebut Jimny Kotrik.
Sampai Suzuki Indonesia menghadirkan Suzuki Jimmy SJ40 sebagai pengganti Jimmy Jangkrik dan sudah mengusung mesin 1000 cc dan diproduksi di Tanah Air tepatnya Bekasi, Jawa Barat. Suzuki Jimmy seri SJ40 adalah seri yang banyak digunakan di Indonesia sampai sekarang. Baik sebagai mobil perkotaan ataupun mobil lintas alam (offroad). Kelincahan bermanuvernya di ruang sempit menjadi andalan Light Jeep ini. Selain dari konsumsi bahan bakar yang irit.
Suzuki Jimmy SJ40 banyak digemari para pecinta offroad, karena praktis dan mudah dimodifikasi serta mempunyai fitur 4x4 yang mumpuni. Untuk kalangan menengah bawah yang mencintai offroad, Suzuki Jimmy tentu menjadi pilihan utama.
Sukses dengan seri SJ40, Suzuki Jimmy mengeluarkan generasi kedua nya yaitu SJ410 dan SJ413 atau biasa disebut Jimmy Offroad 4x4 pada era 90 an.
Untuk seri SJ410 ini memilik banyak sekali varian mulai dari Jimny Trepes (julukan), Jimny Sierra, Jimny Samurai, Sampai Jimny Katana yang sangat populer tahun 90 an. Dari sekian banyak varian SJ410 suzuki jimny katana yang keluar paling lama yakni mulai tahun 1986 sampai 2007 (sekitar 20 tahun), sedangkan tahun 1982 sampai 1986 keluar sangat banyak varian akan tetapi tidak berlangsung lama (hanya 4 tahun saja) padahal kualitas Jimny terbaik adalah pada tahun-tahun ini (1982-1986) karena menggunakan sistem penggerak 4x4.
Katana bukan satu-satunya seri Jimny yang dirilis selama generasi kedua. Selain Katana, Jimny generasi kedua juga hadir dengan versi long wheelbase yang mendapat julukan “Jimny Long”. Kemampuannya menjelajah menjadikan mobil ini sebagai kendaraan yang dapat digunakan bahkan oleh masyarakat di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Masih masuk dalam Jimny generasi kedua, pada tahun 2004 Suzuki meluncurkan Jimny SJ413 atau Carribian dengan model yang paling berbeda, Jimny ini memiliki sebuah extra-cab dan menyerupai pick-up dengan kapasitas mesin 1.300 cc.
Ajang GIIAS 2017 menjadi peluncuran generasi ketiga Jimny di Indonesia, Jimny JB33 yang juga dikenal sebagai Jimny Wide ini hadir secara ekslusif dengan desain tak bersudut namun tetap menampilkan kesan Jimny yang ikonik dan jantan. Selain itu, Jimny generasi ketiga ini dibekali mesin berkapasitas 1.300 cc, lengkap dengan penggerak All-Wheel Drive (AWD). Penjualan Jimny Wide di Indonesia terasa lebih eksklusif dengan jumlah hanya 88 unit dan harga OTR Rp285 juta.
Perjalanan Jimny dari generasi ke generasi telah menorehkan cerita dan kesan bermakna bagi para penggemarnya, dan kini, PT SIS telah berhasil menjadikan Indonesia sebagai target pasar mobil off-road ikonik ini. Jimny yang berhasil meraih gelar 2019 World Urban Car dan World Car Design of the Year di ajang World Car Awards, hadir secara eksklusif untuk mewujudkan keinginan penggemar setia Jimny di Indonesia.