Isuzu GIGA tipe FVM milik PT Putra Anugerah Persada |
Surabaya, Otojatim.com - Berkecimpung di industri pelayanan transporter bagi Direktur PT Putra Anugerah Persada, Gian, membutuhkan kecepatan dan presisi waktu dalam melayani pengiriman barang ke customer. Potensi perkembangan bisnis jasa ini cukup besar sehingga pelaku usaha ini rata-rata saling bersaing dengan ketat.
Gian sendiri saat ini mempunyai armada lebih dari 100 unit. Ia menceritakan bagaimana dirinya mengembangkan bisnis transporter yang dijalankan sejak 5 tahun lalu untuk wilayah Jawa dan Bali. “Khusus armada hampir semua merek saya beli, seperti Hino dan merek dari Astra Group seperti UD Trucks Quester dan Isuzu Giga, katanya, saat ditemui di kawasan Graha Family, pekan lalu.
Baca juga: Tahun ke-21 Isuzu Technical Skill Competition Fokus Mengurangi Downtime
Pemilihan armada, diakui Gian, membutuhkan banyak pertimbangan. Seperti halnya pertengahan 2018 lalu, dirinya membeli 40 unit Isuzu Giga di Astra Isuzu Surabaya Margomulyo. Alasan menjatuhkan pilihan pada Isuzu karena jaringan bengkel luas dan bisa ditemukan di mana saja, sehingga jika terjadi sesuatu dengan unit armadanya bisa diselesaikan di bengkel Isuzu terdekat.
”Tidak mungkin membeli armada pada diler yang jaringan bengkelnya terbatas. Selain itu, saya juga sudah pernah membeli di Indomobil, UD Trucks dan kini giliran Isuzu. Sayangnya, dari 40 unit Isuzu Giga tersebut ada tujuh unit mengalami masalah sehingga tidak bisa dioperasikan. Imbasnya, ada kerugian yang ditimbulkan dari mandeg-nya unit-unit tersebut,”keluh Gian.
Baca juga: Isuzu Cetak Penjualan 938 unit di GIIAS 2019. Raih Predikat Booth Niaga Terbaik
Gian menyebut 7 unit yang mengalami masalah tersebut tipe Isuzu Giga GVR 34 dan FVM 285. Masalah muncul usai dipasang GPS karena GPS ini “wajib” dipasang di setiap armada. Begitu pula pada beberapa unit yang dipasang lampu tambahan, sistem kelistrikannya (pada kabel harness) mengalami konslet.
Akibat kondisi itu, ada truknya yang mesin mati saat di Cilegon dan Tangerang. Lantas dibawa ke bengkel Isuzu di Cilegon dan Tangerang. Namun menurut Gian, penyediaan spare part khususnya kabel harness tidak ada. Bahkan dirinya harus menunggu hingga 3 bulan.
”Kalau truk alami masalah tidak apa-apa. Hanya saja yang saya pertanyakan, kok spare part kabel harness tidak tersedia ya padahal dari segi harga sangat terjangkau. Apalagi ini produk Indonesia, kenapa kok tidak ada stoknya ?”keluh Gian
Gian menegaskan keandalan armada merupakan tulang punggung dari bisnis yang digelutinya. Kalau toh ada unit armada mengalami masalah, masih bisa diatasi oleh armada lainnya, meski ada beban kerugian yang harus ditanggungnya dari truk-truk yang tidak bisa beroperasi.
Dalam industri transporter, Gian membidik segmen pasar untuk consumer goods. Pasar consumer goods yang dipilih Gian juga bukan tanpa alasan. Banyak pertimbangan, diantaranya, terkait dengan maintenance armada yang dimiliki.
“Yang jelas perawatan armada jauh lebih mudah. Meski demikian, driver harus bisa mengantar barang tepat waktu karena ini menyangkut kualitas layanan,”tukasnya.
Tergelitik dengan keluhan Gian soal tidak adanya stok kabel harness di Astra Isuzu, saat dikonfirmasi ke Diler Isuzu Surabaya Margomulyo, Kepala Cabang, Morin Tandra menegaskan hingga saat ini Isuzu selalu berusaha memberikan layanan semaksimal mungkin pada seluruh konsumen setia termasuk Gian. Isuzu juga menyediakan spare part kabel harness.
Hanya saja proses perbaikan atau penggantian spare part hingga tiga bulan seperti disampaikan konsumen, Morin menilai tidak seperti itu. Karena pihaknya menunggu perintah atau ijin dari yang bersangkutan. Bilamana ijin pengerjaan atau perbaikan belum diterima, maka pihaknya tidak berani melakukan perbaikan.
Morin menjelaskan ada beberapa SOP ketika konsumen melakukan pergantian spare part. Pertama bengkel resmi yang didatangi akan melakukan pengecekan tipe unit truk dan jenis spare part. Bila spare part tersedia maka saat itu juga bisa dilakukan perbaikan.
Kedua, bilamana spare part tak ada, maka akan mengecek ke diler Isuzu cabang lain di kota yang sama. Ketiga bila spare part yang dimaksud tak juga tersedia, bakal mengecek ke area diler propinsi yang lain. Kalaupun stok tak ada, maka akan ajukan permintaan ke IAMI.
”Segala sesuatu terkait produk, ketersediaan spare part, perbaikan dan sebagainya dilakukan oleh sistem, terintegrasi dengan seluruh cabang dan diler. Intinya, kami selalu menyediakan spare part yang dibutuhkan konsumen. Hanya saja semua ada tahapan dan butuh waktu pemesanan dan pengantaran spare part sekitar beberapa hari saja tidak sampai bulanan. Dan yang paling penting adalah kepastian konsumen sendiri apakah unit yang bermasalah bisa segera dikerjakan. Jika tidak ada ijin dari pemilik, kami tidak berani melakukan apa yang perlu diperbaiki,"papar Morin.
Keluhan konsumen soal kabel harness yang konslet dan permasalahan unit truk lainnya, menurut Morin, juga sudah diselesaikan dengan baik. Morin menunjukkan data sejarah perbaikan unit FVM PT Mahameru Lintas Abadi/Putra Anugrah Persada dari Bengkel Astra Isuzu Cilegon dan sejarah perbaikan unit GVR dari Bengkel Astra Isuzu Tangerang.
Dari Bengkel Astra Isuzu Cilegon terdapat 4 unit Giga FVM yang melakukan perbaikan unit. Ada yang perbaikan servis berkala 20.000 Km, Indikator engine nyala, ganti oli mesin dan filter solar serta ada perbaikan 1 unit untuk electrical harness. Perbaikan electrical harness dan sudah dilakukan penggantian harness.
”Kalau dilihat di data, untuk perbaikan electrical harness, kendaraan masuk bengkel 19 Juni dan keluar bengkel 19 Juli. Harness tersedia dan sudah disampaikan estimasi biaya pada 1 Juli. Konsumen approval biaya tanggal 12 Juli,”ujar Morin.
Sementara data dari Bengkel Astra Isuzu Tangerang, menyebutkan, 2 unit GVR melakukan perbaikan servis berkala 10.000 Km. Satu unit diantaranya, juga dilakukan ganti harness frame dan sudah selesai perbaikannya pada 26 Juli lalu. “Truk tersebut masuk bengkel pada 10 Juli. Selama 5 hari dilakukan analisa kerusakan dan penyebab utamanya. Kemudian 16 Juli order part dan tanggal 22 Juli part tiba. Pada 26 Juli, perbaikan dinyatakan selesai. Jadi berdasarkan data yang ada, seluruh unit milik Pak Gian yang masuk ke bengkel, proses perbaikannya, tidak sampai berbulan-bulan,”tambah Morin.
Morin mengatakan konsumen setia seperti Pak Gian yang selalu kritis sangat diapresiasi. Ini akan memacu Isuzu untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan tetap terbuka menerima komplain maupun keluhan konsumen.