Pecah Ban dan Mengantuk Faktor Tertinggi Penyebab Kecelakaan. Tidur Lebih Baik Daripada Ngopi

Acara Dibuka oleh Sapto Pamungkas, Koordinator Service Daihatsu Jawa Timur

Surabaya, Otojatim.com – Fakta tingginya angka kecelakaan diakibatkan oleh pecah ban dan kelelahan/mengantuk.  Hal ini diungkapkan dalam Auto Clinic 2019: Anticipated Driving Program’ yang diselenggarakan oleh Daihatsu bersama GT Radial di Outlet Astra Daihatsu Cabang Surabaya Waru pada 3 November lalu.

Lebih dari 50 member Komunitas Daihatsu di Jawa Timur berkumpul untuk menghadiri acara ini. Acara serupa sebelumnya sudah digelar di area Jakarta, Bandung, Semarang, Bekasi dan Tangerang. Meskipun diadakan di Surabaya, peserta yang datang banyak juga dari Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto, Blitar, Malang, dan Madiun.

Baca: Mematikan! Orang Kalem Bisa Berubah Menjadi Hulk Bila Terpancing Emosi di Jalan (1/3) 

Acara ini dibuka oleh Sapto Pamungkas, selaku Kepala Bengkel sekaligus Koordinator Service Wilayah Jawa Timur PT Astra International Daihatsu Sales Operation. Dalam sambutannya, Sapto mengungkapkan kebahagiaannya atas antusiasme dan sambutan positif dari rekan-rekan klub member, sekaligus menyampaikan harapannya semoga event ini bisa menjadi awal silaturahmi yang baik antara komunitas dan outlet Daihatsu.
Peserta Auto Clinic Surabay Mendengarkan Penjelasan dari Sonny Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

“Klub dan outlet merupakan sebuah keluarga, yaitu keluarga besar Daihatsu, sehingga Outlet kami ini juga menjadi rumah dari rekan-rekan klub/komunitas Daihatsu.” Ujarnya.

Sonny Susmana, praktisi keselamatan berkendara dari dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kembali menjadi Trainer dalam acara ini. Pria yang biasa disapa Om Sonny ini memberikan banyak tips keselamatan dan juga additional skill berkendara untuk para peserta.

Baca: Kenali Kadar Emosi Mengemudi Anda. Pahami Hal ini Agar Bisa Selamatkan Nyawa (2/3) 

Salah satu materi yang menarik adalah saat diungkap fakta tingginya angka kecelakaan yang diakibatkan oleh pecah ban dan kelelahan/mengantuk. Pecah ban bisa terjadi jika kondisi ban sudah tidak layak pakai dan kurang angin. Sementara kelelahan (fatigue) terjadi karena pengemudi mengabaikan sinyal dari tubuh untuk beristirahat dan memaksakan diri untuk cepat sampai.
Para Peserta Berkumpul Bersama di Depan Astra Daihatsu Waru

Sonny menyampaikan bahwa sebaiknya tubuh diistirahatkan jika sudah berkendara lebih dari 3 jam. Jika mengantuk, boleh minum kopi namun kemudian harus tetap tidur, karena efek kafein akan dirasakan 1 jam setelah diminum. Sehingga saat bangun, tubuh fresh karena mendapatkan istirahat yang cukup dan juga dari efek  kafein kopi.

Baca: Kuesioner: Apakah Anda Termasuk ‘Raja Hutan’ Dibalik Kemudi? (3/3) 

Acara dilanjutkan dengan praktek judgement ability test menggunakan New Astra Daihatsu Sigra. Di sesi ini peserta  diajarkan tentang teknik pengereman, melatih fokus berkendara, serta bagaimana mengambil keputusan jika mengalami kondisi yang tidak diinginkan saat berada di jalan raya.

Sesi ini juga berlangsung ramai karena jika ada peserta menabrak cone, maka peserta lain akan serta merta menyoraki. Namun jika ada yang berhasil melewati rintangan, peserta lain akan memberikan tepuk tangan.

“Acara cukup menarik dan banyak memberikan pengalaman serta pengetahuan baru, bukan hanya teori tapi ada sesi praktek yang membuat saya deg-degan.”  Ujar Hanif Ashari, anggota Avanza Xenia Club Indonesia Club (AXIC).

Di akhir acara, Om Sonny menegaskan bahwa seharusnya pengemudi yang mengendalikan mobil, bukan dikendalikan oleh mobil. Kuncinya adalah dengan mengikuti aturan lalu lintas dan selalu menggunakan akal sehat saat berkendara.
LihatTutupKomentar

Modifikasi Yamaha Scorpio Z 2007, Hasil LDR Lahirkan Bobber

Modif Yamaha Scorpio Z 2007 aliran Bobber Solo, Otojatim.com - Bagi Iqbal, pemilik Yamaha Scorpio Z keluaran 2007 ini, hubungan jarak jauh...

close
harga yamaha nmax turbo