Karawang, Otojatim.com - Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution secara resmi menandai pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia untuk menjadi yang terdepan di pasar global kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution dalam kegiatan peletakan batu pertama ini diselenggarakan secara virtual bersama Pemerintah Indonesia dari lokasi yang direncanakan menjadi area pembangunan pabrik, yaitu tepatnya di Karawang New Industry City yang berdekatan dengan ibu kota Jakarta.
Penting Mana, Buat Mobil Listrik Atau Industri Mobil Listriknya?
"Secara khusus, suatu kehormatan dapat bertemu kembali dengan Presiden Joko Widodo setelah penandatanganan MoU investasi pada 2019 untuk pabrik mobil di Indonesia. Dan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya (kepada beliau) telah berkenan menghadiri groundbreaking pabrik baterai Joint-Venture ini," ucap Euisun Chung, Chairman Hyundai Motor Group."Baterai yang akan diproduksi secara massal di pabrik ini akan menggunakan teknologi baru NCMA yang merupakan generasi mendatang dari LG Energy Solution, dan akan dipasang di berbagai kendaraan listrik, dengan platform Hyundai-Kia mulai 2024," kata Jong Hyun Kim, CEO LG Energy Solution.
Harga Mobil Listrik Tidak Terjangkau, Ekosistem Industri Ini Butuh Stimulus
Lebih lanjut, Jong Hyun Kim mengatakan bahwa Indonesia menempati ututan pertama dalam pertambangan nikel sebagai bahan utama baterai dan merupakan pasar mobil terbesar se-ASEAN. "Yang terpenting, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kita membuat sejarah sukses dalam transisi menuju sistem ramah lingkungan."Sementara itu, Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala BKPM mengaku lega atas terlaksananya proses groundbreaking tersebut. Bahlil berkata kepada Presiden Jokowi bahwa draft pembuatan MoU kerjasama ini dibuat sampai 21 kali dan 7 kali dirinya bolak-balik ke Korea Selatan. "Luar biasa ini pak proses negosiasinya."
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan," Kita patur bersyukur, hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia, bahkan yang pertama di Asia Tenggara."
Nilai investasi pabrik baterai tersebut di Indonesia mencapai 1,1 miliar dolar Amerika (Rp 16 Triliun).
"Pembangunan pabrik ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam hilirisasi industri. Era kejayaan bahan mentah sudah usai. Indonesia harus menjadi negara industri berbasis inovasi teknologi," kata Presiden.(*)