Otojatim.com - Selama ini orang mengira bahwa mobil listrik itu mahal. Padahal sebenarnya memang iya! Untuk saat ini, kendaraan elektrifikasi belum mencapai harga yang ideal bagi konsumen di Indonesia. Deretan produk tersebut masih berkisar di rentang Rp400 juta ke atas.
Namun, Wuling Motors dengan platform GSEV (Global Small Electric Vehicle) alias mobil listrik berukuran mungil, akan menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan biaya kepemilikan kendaraan jenis ini lebih terjangkau.
“Membawa platform GSEV adalah langkah Wuling di kancah pasar mobil listrik Indonesia pada tahun depan. Di negara asalnya, basis GSEV mendapatkan respon yang baik dan memiliki beragam lini produk,” papar Danang Wiratmoko selaku Product Planning Wuling Motors.
Menilik dari sejarahnya di Tiongkok, ide diciptakan mobil listrik mini berawal dari alat transportasi ringkas yang dipergunakan lansia di lingkungan perumahan yang tidak memerlukan SIM/STNK. Pasar "kendaraan mainan" ini pun terus berkembang dengan pesat selama satu dekade.Harga Mobil Listrik Tidak Terjangkau, Ekosistem Industri Ini Butuh Stimulus
Di saat yang sama, pemerintah Tiongkok membatasi kepemilikan kendaraan konvensional untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Kesempatan ini pun ditangkap industri otomotif sebagai peluang! Dengan memproduksi mobil mini sungguhan yang aman, trendi dan legal untuk dioperasikan menggunakan basis baterai.
Tahun 2014 menjadi awal Wuling mengembangkan mobil listrik yang sejalan dengan arahan pemerintah Tiongkok untuk memulai era kendaraan energi baru dan ramah lingkungan.
Culture movement tren GSEV di Tiongkok
Saat menciptakan Wuling Hongguang GSEV, mereka membangun apa yang dibutuhkan orang. Jadi Wuling tidak membuat sesuatu yang baru, mereka hanya melihat permintaan kendaraan jenis tersebut dan membuatnya layak jalan.
Seiring berlalunya waktu, permintaan akan kendaraan ini meningkat dan bahkan menjadi tren di kalangan muda (culture movement), sehingga mendorong Wuling terus fokus pada kendaraan energi baru berukuran compact.
Berkat ukurannya yang kecil, platform GSEV menjadi mudah untuk parkir. Akan tetapi hal itu tidak mengurangi kelegaan kabin yang disajikan. Ada dua jenis konfigurasi bangku yang bisa diaplikasikan yakni dua bangku ataupun empat bangku.
GSEV juga cocok untuk pengunaan sehari hari dengan dibuktikan kemampuannya menempuh jarak 120km hingga 300km dalam sekali pengisian baterai yang mudah dan cepat, karena kapasitasnya tidak terlalu besar.Persiapan Wuling Menuju Elektrifikasi, Kenalkan Mobil Listrik Mungil di GIIAS 2021
Fitur yang canggih juga disematkan pada platform ini seperti Internet of Vehicle (IoV), ADAS, Automatic Parking (mencari tempat parkir dan memakirkan sendiri), hingga fitur Multimedia dengan dukungan Voice Command.
Aspek keselamatan menjadi pilar penting GSEV dengan penggunaan rangka baja pada bodi yang kuat dan kantung udara. Selain itu, baterai GSEV dijamin keamanannya melalui pengujian ketahanan tinggi, berstandar IP68 waterproof dan dilengkapi Smart Battery Management System.
Danang Wiratmoko dan Handi Ahmad Shidiq selaku Product Planning Wuling Motors bersama GSEV Wuling
Diakui memang masih ada keraguan konsumen soal kestabilan berkendara mobil kecil. Perlu diketahui bahwa desain Wuling GSEV menggunakan desain 'skateboard' di mana posisi baterai terletak di dalam lantai kendaraan, membuat titik beratnya terpusat di bagian bawah, sehingga memberikan pusat gravitasi yang rendah. Meskipun mobilnya kecil tapi stabil untuk dikendarai di jalan raya.
Wuling sendiri telah memiliki standarisasi komponen utama khusus untuk platform GSEV yang terdiri dari desain sistem dan sel baterai, motor listrik, dan sistem control electronic.
Platform GSEV sudah hadir dalam wujud enam produk yang diluncurkan sejak 2017 hingga saat ini. Mulai dari E100, E200, Hongguang Mini EV, Hongguang Mini EV Macaron, KiWi EV, hingga Nano EV.
Di Indonesia, platform GSEV memiliki potensi yang bagus di segmen kendaraan listrik. Pasalnya, Wuling melihat kebiasaan berkendara di Indonesia dilakukan untuk kebutuhan komuter dengan jarak yang relatif tidak jauh dan berkendara dengan maksimal empat penumpang.Sambut Era Elektrifikasi, Tiga Menteri Jajal Mobil Listrik di Pabrik Wuling
Ditanya soal berapa harga jual setelah diproduksi untuk pasar Indonesia tahun depan nanti, Brian Gomgom, PR Manager PT SGMW Indonesia mengaku belum bisa membocorkannya. Namun dari pantauan redaksi di negeri asalnya, harga GSEV Wuling berkisar antara Rp60-70 juta.
Dan menurut kami (red), hal itu sangat mungkin bila Wuling Motors memberikan banderol di kisaran yang sama, mengingat Wuling sudah mempunyai pabrik di Indonesia, dan pajak emisinya adalah nol.
“Potensi segmen mobil listrik semakin besar berkat dukungan pemerintah. Selain itu, pengguna mobil listrik bisa menikmati berbagai benefit lainnya, seperti fasilitas khusus (dp ringan, bebas ganjil genap) dan pajak yang murah,” tambah Danang.
Lantas, yang menjadi tantangan saat ini adalah persepsi masyarakat. Adanya suatu produk harga mahal dianggap lebih baik tentu belum sepenuhnya benar. Wuling telah membuktikan dengan membukukan penjualan 270.000 unit Hongguang GSEV sejak Juli 2020 di Tiongkok.
Indonesia sendiri sebagai pasar terbesar kendaraan di Asia Tenggara akan memproduksi EV di 2022 dan membidik volume 20 persen dari total produksi kendaraan di 2025. Maka, harga yang terjangkau mau tidak mau harus menjadi solusi bagi kendaraan elektrifikasi.(*)