Surabaya, Otojatim.com - Kisah salah satu redaksi yang mencintai Vespa sejak turun temurun. Dari sang ayah bernama Soeharno (alm), dia sendiri (Handi) dan anaknya (Patrick).
"Sejak dulu keluarga kami selalu naik Vespa. Terhitung ada lima kali berganti-ganti model. Mulai dari Vespa Super 79, Vespa PTS 100 cc, Vespa PS, Vespa PX dan terakhir Vespa Excel 150," ucap Handi.
"Hanya satu unit yang beli baru gress dari diler, yaitu Vespa Excel 150," tukasnya.
Sejak dia masih anak-anak, keluarga Handi memang penyuka Vespa. Bahkan pacar kakak perempuannya pun diterima dengan baik lantara apel menggunakan Vespa. Obrolan dengan calon mertua jadi nyambung. Menurut ceritanya.
"Jadi kemana-mana saya selalu jadi obat nyamuk ketika kakak saya pacaran. Soalnya saya memang disuruh ikut oleh ibu kalau kakak saya jalan-jalan dengan pacarnya naik Vespa, saya berdiri di pijakan kaki," kata Handi tertawa sambil mengenang.
"Mereka sekarang sudah berkeluarga dan menjadi pengusaha travel sukses di Jawa Tengah. Waktu merintis usaha, kemana-mana ya pakai Vespa Excel punya alm ayah saya itu. Banyak jasanya si Excel itu, termasuk saya pakai sekolah waktu SMA," tuturnya.
"Bapak pernah nyoba beli Vespa tiruan (sambil menyebut merek India), tapi sebentar langsung dijual lagi. Kata bapak soalnya gengsinya langsung turun!" tawanya.
Dari sekian banyak Vespa lawas yang pernah melintas di kehidupan Handi, kini hanya menyisakan satu unit yang dibeli ayahnya pertama kali. Yaitu Vespa Super 79. Dia sendiri yang memelihara dan mempertahankan barang antik tersebut supaya tidak dijual.
Termasuk nasib si Excel, sempat berpindah-pindah tangan namun akhirnya bisa kembali lagi ke keluarga dekat. Terakhir dibeli pamannya dan masih tersimpan di garasi, dalam kondisi perlu perbaikan. Wind shieldnya patah dan oli sampingnya tidak bisa diisi terlalu banyak.
Hobi memelihara Vespa ini pun berlanjut ke sang anak.
"Anak saya sekarang naik LX 125. Kepinginnya beli yang GTS. Tapi, yah memang sekarang harganya luar biasa. Jadi barang mewah," ucapnya.
Memang, siapapun yang naik Vespa bakal jadi pusat perhatian. Bukan sekarang saja, sejak dulu pun begitu. Dibanding motor-motor Jepang sezaman, bodi dan desain Vespa tak terkalahkan.
Meskpun jadi barang mewah, untungnya Piaggio Indonesia selaku APM akan segera membuka pabrik Vespa tahun depan (2022).
"Orang akan selalu memperhatikan, lebih seksama, lebih dalam. Apapun jenis Vespa yang kita naiki.Semoga dengan dibukanya pabrik baru nantinya, semua orang bisa lebih mudah mewujudkan cintanya kepada Vespa," tutup Handi.(*)
"Sejak dulu keluarga kami selalu naik Vespa. Terhitung ada lima kali berganti-ganti model. Mulai dari Vespa Super 79, Vespa PTS 100 cc, Vespa PS, Vespa PX dan terakhir Vespa Excel 150," ucap Handi.
"Hanya satu unit yang beli baru gress dari diler, yaitu Vespa Excel 150," tukasnya.
Sejak dia masih anak-anak, keluarga Handi memang penyuka Vespa. Bahkan pacar kakak perempuannya pun diterima dengan baik lantara apel menggunakan Vespa. Obrolan dengan calon mertua jadi nyambung. Menurut ceritanya.
"Jadi kemana-mana saya selalu jadi obat nyamuk ketika kakak saya pacaran. Soalnya saya memang disuruh ikut oleh ibu kalau kakak saya jalan-jalan dengan pacarnya naik Vespa, saya berdiri di pijakan kaki," kata Handi tertawa sambil mengenang.
"Mereka sekarang sudah berkeluarga dan menjadi pengusaha travel sukses di Jawa Tengah. Waktu merintis usaha, kemana-mana ya pakai Vespa Excel punya alm ayah saya itu. Banyak jasanya si Excel itu, termasuk saya pakai sekolah waktu SMA," tuturnya.
"Bapak pernah nyoba beli Vespa tiruan (sambil menyebut merek India), tapi sebentar langsung dijual lagi. Kata bapak soalnya gengsinya langsung turun!" tawanya.
Dari sekian banyak Vespa lawas yang pernah melintas di kehidupan Handi, kini hanya menyisakan satu unit yang dibeli ayahnya pertama kali. Yaitu Vespa Super 79. Dia sendiri yang memelihara dan mempertahankan barang antik tersebut supaya tidak dijual.
Termasuk nasib si Excel, sempat berpindah-pindah tangan namun akhirnya bisa kembali lagi ke keluarga dekat. Terakhir dibeli pamannya dan masih tersimpan di garasi, dalam kondisi perlu perbaikan. Wind shieldnya patah dan oli sampingnya tidak bisa diisi terlalu banyak.
Hobi memelihara Vespa ini pun berlanjut ke sang anak.
"Anak saya sekarang naik LX 125. Kepinginnya beli yang GTS. Tapi, yah memang sekarang harganya luar biasa. Jadi barang mewah," ucapnya.
Memang, siapapun yang naik Vespa bakal jadi pusat perhatian. Bukan sekarang saja, sejak dulu pun begitu. Dibanding motor-motor Jepang sezaman, bodi dan desain Vespa tak terkalahkan.
Meskpun jadi barang mewah, untungnya Piaggio Indonesia selaku APM akan segera membuka pabrik Vespa tahun depan (2022).
"Orang akan selalu memperhatikan, lebih seksama, lebih dalam. Apapun jenis Vespa yang kita naiki.Semoga dengan dibukanya pabrik baru nantinya, semua orang bisa lebih mudah mewujudkan cintanya kepada Vespa," tutup Handi.(*)