Otomotif Mengeliat, Sinyal Pemerintah Subsidi PPnBM Permanen

subsidi ppnbm mobilMenteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi booth DFSK di GIIAS 2021 Surabaya, didampingi pejabat daerah dan perwakilan DFSK Jatim Cheliyono Jenardi Tedjo dan Yansen Tan.

Surabaya, Otojatim.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berencana melanjutkan pemberian subsidi PPnBM menjadi 0 persen menjadi permanen pada penjualan kendaraan. Namun ada syaratnya, yakni industri harus mampu memproduksi kendaraan dengan konten lokal minimal sebesar 80 persen.

Usulan ini dikemukakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan sambutan peresmian pembukaan GIIAS Surabaya 2021, Kamis (9/12/2021), di Grand City Convex Surabaya.

"Dalam pemberian PPnBM 0 persen tahun ini memang syaratnya adalah produk dengan local content minimal 60 persen. Nah, saya akan mengusulkan dan akan memperjuangkan agar ada aturan PPnBM menjadi 0 persen secara permanen, tetapi syaratnya komponen lokal harus 80 persen," ujarnya.

Agus menegaskan selama pemberian PPnBM kendaraan bermotor menjadi 0 persen di sepanjang 2021, industri otomotif cukup menikmati stimulus tersebut sehingga mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 64 persen.  Implementasi subsidi PPnBM kendaraan ini terbukti mampu memberi dampak yang sangat baik dan positif.

Relaksasi PPnBM Terbukti Tepat dan Efektif Menghidupkan Industri Otomotif Indonesia

Di tengah kondisi pandemi yang cukup menekan ekonomi terutama pada Juni - Juli saat ada varian Delta, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan 36 persen tahun ini. Industri alat angkutan melaju dengan pertumbuhan tumbuhnya naik signifikan 27,8 persen. Begitu pula sektor otomotif yang menjadi salah satu sektor paling terpukul di awal pandemi, tetapi sekarang mengalami pertumbuhan sampai 64 persen.

Sektor otomotif, kata Agus, perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih, dengan kapasitas produksi 35 juta unit per tahun. Sedangkan perusahaan komponen kendaraan mencapai 319.000 perusahaan yang sebagian besar merupakan skala UMKM. "Dan di situ telah menyerap 1,5 juta pekerja langsung, dan puluhan juta pekerja tak langsung, dan menyerap investasi hingga Rp150 triliun,”tukasnya.

Agus terus mendorong pabrikan kendaraan untuk meningkatkan komponen lokal dalam memproduksi kendaraan. Sekaligus segera memenuhi permintaan pasar yang meningkat karena dampak subsidi PPnBM.

"Saya apresiasi pabrikan dan diler yang membantu dan mendorong memfasilitasi pembeli untuk memanfaatkan stimulus ini di saat animo tinggi tetapi memang produsen belum mampu menyuplai," tambahnya.

Kebijakan PpnBM Akan Dongkrak Pencapaian Industri Otomotif Indonesia

Sementara itu, Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, mewakili Gubernur Jawa Timur, menyampaikan, sektor otomotif merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian nasional maupun regional.

Aktivitas produksi kendaraan bermotor membutuhkan dukungan tenaga kerja yang tidak sedikit, baik untuk pabrikan otomotif itu sendiri maupun sektor pendukung lainnya.

Kontribusi sektor otomotif di Provinsi Jawa Timur sangat terasa pada penerimaan Pajak Daerah, dimana rata-rata kontribusinya dalam lima tahun terakhir mencapai 58 persen dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2021 ini para pemegang merk kendaraan bermotor melalui asosiasi seperti Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO) menatap proyeksi penjualan cukup optimis dengan nilai mencapai diatas 800 ribu unit kendaraan Roda 4.

Adapun market share Jawa Timur sendiri pada tahun 2021 sebesar 9,13 persen dari proyeksi penjualan GAIKINDO untuk jenis Roda 4.

“Hal ini berarti bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah penting dalam distribusi kendaraan baru nasional dan termasuk dalam kelompok 3 besar Provinsi yang banyak menyerap kendaraan bermotor baru. Optimisme para pelaku usaha sektor otomotif tersebut mendapatkan dukungan yang sangat besar dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui berbagai paket kebijakan,” paparnya.

Jokowi Minta Pajak Mobil 2.500 cc Bebas Pajak, Menperin-Menkeu Akur

Hal ini, kata Heru, sangat penting karena korelasinya yang sangat erat dengan target penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021, dengan nilai mencapai 3 triliun 150 miliar rupiah.

Pada 2021, jumlah penjualan kendaraan bermotor jenis Roda 4 di Jawa Timur mengalami peningkatan setelah terkontraksi di tahun 2020 akibat pendemi COVID-19, dengan angka penjualan mencapai 65.313 unit sampai dengan Oktober 2021, naik sebesar 11.503 unit atau 21,44 persen dibandingkan dengan penjualan Tahun 2020 sebesar 53.783 unit.

Mulai pulihnya industri otomotif di semester I di 2021 tidak lepas dari kebijakan stimulus untuk sektor ini. Salah satunya adalah kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) bagi kendaraan bermotor.

Sejak Maret 2021, pemerintah memberikan stimulus konsumsi kelas menengah berupa relaksasi PPnBM-DTP sektor otomotif melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor PMK-20/PMK.010/2021. Dalam PMK tersebut, pemerintah memberikan stimulus diskon pajak untuk segmen sampai dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4x2, serta memiliki komponen lokal paling sedikit 70 persen.

Selain itu juga, pertumbuhan tersebut ditopang oleh dua jenis varian yang banyak dipilih oleh masyarakat Jawa Timur yakni varian Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan kontribusi mencapai 37,05 persen, disusul dengan jenis Low Cost Green Car (LCGC) dengan kontribusi mencapai 20,82 persen.

Relaksasi PPnBM, Penjualan Astra Meroket 71 Persen

Beberapa hal yang mendorong peningkatan konsumsi varian kendaraan tersebut adalah masih terjaganya volume pengguna kendaraan jenis R4 varian LCGC dengan kontribusi rata-rata mencapai 21,35 persen, serta masih terbukanya peluang usaha sektor transportasi online yang cukup berkembang selama tiga tahun terakhir.

Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi,  dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pemerintah RI, khususnya dibawah arahan Kementerian Perindustrian, dengan dukungan penuh GIIAS Surabaya dapat kembali terlaksana diakhir tahun 2021. ”Penyelenggaraan GIIAS Surabaya pada tahun ini diharapkan menjadi dorongan yang fokus untuk pemerataan pertumbuhan industri otomotif khususnya didaerah Jawa Timur,” ucap Nangoi.

Nangoi mengungkapkan bahwa dalam penyelenggaraan GIIAS Surabaya tahun ini, berbagai inovasi terkini dari industri otomotif, lewat berbagai kendaraan terbaru, kendaraan konsep serta kendaraan listrik, dimana sejalan dengan arahan pemerintah untuk mendorong green mobility, dan terus menciptakan lingkungan yang bersih dengan kendaraan emisi rendah atau bahkan tanpa gas buang.
“Kehadiran teknologi terkini dari kendaraan berbasis listrik diharapkan dapat menjadi pilar pendukung tercapainya konsep green mobility tersebut,” jelas Nangoi.

Menurutnya kehadiran kendaraan-kendaraan tersebut membuktikan pencapaian industri otomotif Indonesia. (*)
LihatTutupKomentar

Modifikasi Yamaha Scorpio Z 2007, Hasil LDR Lahirkan Bobber

Modif Yamaha Scorpio Z 2007 aliran Bobber Solo, Otojatim.com - Bagi Iqbal, pemilik Yamaha Scorpio Z keluaran 2007 ini, hubungan jarak jauh...

close
harga yamaha nmax turbo