Jakarta, Otojatim.com - Pertumbuhan kendaraan merek-merek asal Eropa terus meningkat dari tahun ke tahun. Termasuk pada saat krisis terkena hantaman pandemi, ceruk pasarnya terus tumbuh.
Fajar Tjendikia selaku Marketing & Finance Head Astra Peugeot mengatakan bahwa brand Peugeot mencatatkan pertumbuhan sangat baik di industri otomotif Tanah Air.
“Di 2019 penjualan Peugeot tercatat 129 unit, lantas tahun 2020 naik menjadi 212 unit atau bertumbuh 64,3 persen. Dan pada 2021, makin meningkat menjadi 265 unit atau tumbuh 25 persen,” ujar Fajar.
Posisi merek Peugeot di Indonesia, menurut Fajar, dekat dengan merek Mercedes maupun BMW dengan persepsi yang kuat pada long lasting product design; used by few people (exclusive); high tech product; high quality product.Relaksasi PPnBM Terbukti Tepat Dan Efektif Menghidupkan Industri Otomotif Indonesia
“Ini merupakan persepsi kuat yang telah terbentuk, selain itu pengguna mobil Eropa juga adalah orang-orang yang eksklusif, pertumbuhan penjualan cukup bagus,” terangnya.
Fajar menegaskan bahwa Peugeot selalu mengikuti tren dunia yang sekarang mengalami permintaan tinggi model SUV. Termasuk di Indonesia, segmen SUV terus meningkat. Begitu pula di kawasan ASEAN. Ini pula yang membuat Peugeot hanya berkonsentrasi di segmen SUV.
Menyikapi soal penerapan tarif PPnBm terhadap harga mobil Peugeot 3008 SUV yang bermesin 1.600 cc, Fajar menegaskan, tidak terlalu berpengaruh terhadap konsumen. Pembeli mobil Peugeot sekarang ini tidak hanya loyalis Peugeot saja, karena pembeli pertama yang mencoba Peugeot juga berkembang pesat berkat seling point yang kuat pada desain yang stylish serta long lasting product design.Kebijakan PpnBM Akan Dongkrak Pencapaian Industri Otomotif Indonesia
Dengan diterapkannya PPnBm berdasarkan emisi, pihaknya melakukan penyesuaian harga terhadap produk Peugeot 3008. Penyesuaian harga ini ternyata tidak memengaruhi konsumen untuk memiliki unit terbaru. Harga produk Peugeot 3008 sudah sangat kompetitif.
Seperti Peugeot SUV 3008 bermesin 1.600 cc, mengacu pada PP Nomor 41 Tahun 2013, dengan tarif 20 persen untuk kategori sedan bermesin bensin di atas 1.500 cc, harga jualnya Rp590 juta. Hal yang sama jika melihat PP Nomor 73 Tahun 2019, dengan tarif 20 persen untuk kategori kedua emisi CO2 di atas 150g/km) maka harganya Rp590 juta.Otomotif Mengeliat, Sinyal Pemerintah Subsidi PPnBM Permanen
“Bagi orang-orang eksklusif, harga berada di urutan ke sekian. Selama dia melihat mobil itu sesuai seleranya, berapa pun harganya tidak masalah,”tukasnya.
Fajar menambahkan untuk tahun 2022, Peugeot menargetkan penjualan di Indonesia bisa tumbuh diatas 75 persen dibanding tahun 2021. Optimisme ini dipicu dengan kondisi ekonomi Indonesia semakin membaik dibanding tahun lalu.(*)