Jakarta, Otojatim.com - Industri otomotif Indonesia diprediksikan akan kembali bangkit tahun ini, didukung oleh meredanya pandemi COVID-19, pulihnya daya beli masyarakat dan perpanjangan masa insentif fiskal industri otomotif oleh pemerintah hingga Kuartal II-2022.
Optimisme ini diungkapkan para narasumber acara Sharing Session bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang digelar Danamon dan Adira Finance, serta didukung oleh MUFG bersama Dyandra di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 kemarin di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki, dan Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila, hadir untuk memberikan sambutan, serta berpartisipasi dalam sharing session tersebut yaitu Hafid Hadeli, Wakil Direktur Utama, PT Bank Danamon Indonesia Tbk; Pancaran Affendi, Managing Director, Head of Global Corporate & Institutional Banking for Indonesia, MUFG Bank, Ltd; Thomas Sudarma, Direktur Enterprise Banking and Financial Institution (EB&FI), PT Bank Danamon Indonesia Tbk; dan Hendra Noor Saleh, CEO Dyandra Promosindo.
Di acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, porsi dan peran industri otomotif Indonesia menjadi salah satu kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesia.
“Kontribusi industri otomotif mencapai 20% dari pendapatan sektor non migas. Sedangkan secara keseluruhan, sektor non migas menyumbangkan porsi sebesar 18% dari total GDP, sehingga besaran kontribusi industri otomotif sekitar Rp700 triliun. Sedangkan lapangan kerja baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyerap sekitar 5 juta tenaga kerja," ucap Airlangga.
Tahun ini, guna memicu pertumbuhan industri otomotif nasional, pemerintah kembali memperpanjang insentif fiskal berupa pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) otomotif untuk pembelian mobil harga Rp200 juta hingga Rp250 juta dan diskon PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) 100% berlaku untuk mobil jenis low cost green car (LCGC).
Kebijakan ini didasari fakta penjualan kendaraan roda empat sepanjang yang mengalami peningkatan 887.202 unit (2021) atau naik 66,7% dibanding tahun 2020 (532.027 unit). Fakta tersebut berbanding lurus dengan penyerapan penerapan pembebasan PPnBM yang menunjukan angka 100% atau senilai Rp6,5 triliun (2021).
Di luar aspek kebijakan pemerintah, komitmen sektor swasta khususnya lembaga pembiayaan menjadi faktor kunci membentuk pertumbuhan industri otomotif yang berkelanjutan. Sebagian besar kinerja multifinance ditopang oleh, dan fokus kepada, pembiayaan konsumen khususnya otomotif. Hal ini merupakan imbas dari tingginya animo masyarakat Indonesia untuk memiliki kendaraan pribadi.
“Danamon, bersama Adira Finance dan didukung oleh MUFG ingin dikenal dan diakui sebagai mitra bank terpercaya untuk industri otomotif dan kami percaya kami memiliki proposisi nilai yang unik untuk industri ini. Sebagai sebuah grup, Danamon, Adira dan MUFG, memiliki kesamaan aspirasi dan keyakinan yang mendalam bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh secara ekonomi, sosial dan jangka panjang. Kami memahami bahwa industri otomotif adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan penggerak green economy melalui pengembangan teknologi,” ungkap Yasushi Itagaki, Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Tren positif industri otomotif Indonesia tersebut tidak lepas dari program stimulus dan insentif dari pemerintah sepanjang tahun 2021 yang kembali diperpanjang tahun 2022. Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Dewa Made Susila menyatakan, “Program stimulus dan insentif dari pemerintah tidak hanya membawa dampak positif bagi konsumen, tapi juga pelaku usaha industri otomotif.”
Seiring tren tersebut, pertumbuhan performa pembiayaan mobil baru di Adira Finance, pada periode Januari-Februari 2022 meningkat sebesar 56,1% dari Januari-Februari 2021 dan pertumbuhan performa pembiayaan motor baru di dua bulan pertama 2022 meningkat sebesar 16,2% secara year-on-year.
“Hal ini membuat kami yakin bahwa industri otomotif di Indonesia akan segera pulih dan kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberikan berbagai stimulus dan insentif guna mendorong penjualan industri otomotif di Indonesia,” tambah Dewa Made Susila.
Harapannya, kebijakan pemerintah tersebut juga dapat diperluas hingga ke pasar kendaraan listrik yang saat ini sedang diminati masyarakat. Dalam paparannya, Airlangga Hartarto juga mengutarakan bahwa roadmap Ekonomi Hijau di Indonesia yang ditargetkan pada tahun 2030 telah mencapai 25% menjadi tantangan sekaligus peluang industri otomotif.
“Karena pada tahun tersebut, diharapkan terdapat 200.000 unit kendaraan berbasis listrik dan kendaraan dengan standar emisi Euro 4. Maka itu harmonisasi pajak (carbon tax) dan carbon trading harus diupayakan,” tambah Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa pemerintah memiliki fokus yang kuat untuk membangun industri otomotif yang berkelanjutan. Pada sesi diskusi, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia adalah pasar sepeda motor yang besar di Asia - dengan volume produksi melebihi negara merek. Indonesia juga mampu mengekspor ke 30 negara, membuktikan daya saingnya.
Oleh karena itu, pemerintah mendukung industri otomotif dengan berbagai kebijakan seperti kebijakan PPnBM yang lebih detail, fokus pada pengembangan teknologi kendaraan LCGC dan non-LCGC, pemberian insentif kendaraan rendah karbon, serta produksi lengkap knock down (CKD) dan mobil listrik. Dirinya berharap, IIMS Hybrid 2022 dapat menjadi wadah bagi seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta membangun industri otomotif yang berkelanjutan.
Sejalan dengan harapan ini, IIMS Hybrid 2022 juga mendorong para pemangku kepentingan industri otomotif untuk turut menyukseskan program transisi energi bersih guna mencapai target bersih nol emisi pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan komitmen Danamon, Adira Finance dan MUFG untuk mendukung transisi ke teknologi hijau di industri otomotif, dan memastikan teknologi yang bersih dan ramah lingkungan ini dapat diakses semua orang.
Danamon, Adira Finance, dan MUFG juga melihat adanya ketertarikan dari perusahaan-perusahaan Jepang untuk berinvestasi dalam program energi terbarukan pemerintah Indonesia, dan Grup siap untuk menyediakan dukungan yang dibutuhkan untuk mewujudkannya.
Sebagai official bank partner dan official multi-finance partner perhelatan IIMS Hybrid 2022, Danamon dan anak perusahaannya Adira Finance didukung oleh MUFG sebagai perusahaan induk, menunjukan komitmennya untuk mendorong kemajuan industri otomotif Indonesia dan berperan aktif sebagai bank dan lembaga pembiayaan yang dapat memberikan solusi komprehensif baik bagi ritel sampai ke level industri atau disebut sebagai ‘bankers of the automotive industry’.
“Sebagai pameran inklusif yang mengintegrasikan seluruh ekosistem industri otomotif Indonesia dan berkontribusi pada inisiatif pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi nasional, kami percaya bahwa acara ini merupakan milestone yang menandai kebangkitan industri otomotif dan juga pemulihan ekonomi Indonesia,” ungkap Yasushi Itagaki lebih lanjut.
Pada saat sesi berbagi, Danamon mengungkapkan bahwa berbagai inovasi solusi finansial yang komprehensif terus dilakukan, sebagai upaya Danamon dan Adira Finance berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya industri otomotif nasional secara jangka panjang.
“Kami percaya bahwa keberhasilan suatu ekosistem hanya dapat dicapai jika setiap level dalam rantai pasokan keuangan (financial supply chain) mendapatkan sistem pendukung yang sama, dan sebagai satu grup, Danamon, ADMF dan MUFG mampu memberikan solusi keuangan konvensional dan syariah yang lengkap kepada mereka. Danamon saat ini menyediakan program pembiayaan distributor kami kepada lebih dari 150 distributor di seluruh negeri dan bermaksud untuk lebih memperluas layanan kami – layanan pinjaman, cash management, trade finance dan treasury untuk menjadi mitra bank transaksional pilihan untuk industri otomotif, dari produsen besar kepada dealer dan konsumen di seluruh Indonesia. Kami juga mendukung segmen aftermarket otomotif, termasuk bengkel, suku cadang dan perusahaan aksesoris di ekosistem otomotif yang lebih luas dengan memberikan solusi digital, perlindungan dan pinjaman usaha,” ujar Thomas Sudarma, Direktur Enterprise Banking and Financial Institution (EB&FI) PT Bank Danamon Indonesia Tbk menjelaskan.
Hafid Hadeli, Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengungkapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan PPnBM sehingga dapat mendorong penjualan kendaraan yang sempat lesu karena pandemi. “Kami sangat antusias menyambut kebijakan ini karena mendukung sektor ritel otomotif seperti Adira Finance. 99% aset kami berada di sektor otomotif, sedangkan Danamon bisa membiayai distributor dan prinsipal otomotif. Bagi nasabah Ritel, kami memiliki solusi pembiayaan untuk mendapatkan motor/mobil impian mereka serta solusi tabungan/investasi bagi mereka yang perlu menabung terlebih dahulu,” jelasnya.
Pancaran Affendi, Managing Director, Head of Global Corporate & Institutional Banking for Indonesia, MUFG Bank, Ltd menambahkan, “Indonesia merupakan pasar dan target otomotif yang besar. Dengan adanya Danamon dan Adira Finance yang didukung MUFG, kami dapat mendukung rantai pasokan domestik di industri otomotif, sehingga dapat tercipta efisiensi dan keunggulan daya saing.”
Sebagai bagian dari MUFG, Danamon memiliki kemampuan unik untuk mengakses keahlian dan jaringan global MUFG sehingga dapat melayani nasabah di seluruh mata rantai pasokan. Sedangkan bagi nasabah ritel, Danamon melalui Adira Finance menjadi ‘One Stop Service Solution’ yang layanan dan kemudahan produknya dapat dinikmati para pecinta otomotif pada IIMS Hybrid 2022.
Pada pidato penutupnya, Airlangga Hartarto juga menyampaikan dan menyambut baik penyelenggaraan IIMS Hybrid 2022. “Acara ini baik untuk ekosistem industri otomotif. Karena pemerintah melihat basisnya berupa sektoral. Potensi industri otomotif kita masih besar. Dengan total kapasitas pabrik yang terpasang sebesar 2 juta namun produksinya masih 1,1 juta unit kendaraan. Hal ini masih dapat didorong lebih maju lagi dari sisi competitive dan comparative advantage. Pekerjaan kita belum selesai. Masih banyak tantangan. Mari kita bekerja sama,” tutupnya.(*)