Surabaya, Otojatim.com - Akhirnya kami bisa mereview Honda Vario 160 secara penuh dengan mendapatkan unit test ride dari MPM Honda Jatim.
Selama seminggu mencoba di lintasan perkotaan maupun perjalanan antar daerah, kami mendapati beberapa hal baru yang mengejutkan di motor ini. Adapun poin plus maupun minusnya perlu Anda simak sebagai berikut:
Yang pertama soal performa mesin yang menurut kami menjadi salah satu keunggulan utama dari Vario 160. Akselerasinya terbilang superior, bahkan terasa lebih baik dari sekelasnya yaitu Aerox dan PCX 160.
Walaupun basis mesin Vario 160 diturunkan dari PCX 160, namun ada perbedaan pada sistem asupan bahan bakar alias throttle body.
Di trek lurus luar kota saat kami berboncengan, akselerasi 0-90 km/h terasa effortless alias sepele bagi mesin Vario 160. Digeber secara spontan, mesin motor ini tidak menunjukkan vibrasi yang berlebihan, halus minim getaran.
Baru setelah kecepatan berada di 90 km/h untuk merangkak ke 100 km/h, mesin bekerja agak keras. Karakter seperti ini juga kami dapati saat menjajal Honda CB150X. Artinya, grafik tenaga Vario 160 memang dirancang sebagai motor harian tapi juga mumpuni diajak luar kota.
Mesin Baru, Top Speed Honda Vario 160 Bertambah, Konsumsi BBM Sama Irit
Saat mengetes sendirian, penguji tidak menemukan trek yang benar-benar aman untuk meraih top speed, sehingga hanya mampu sampai 118 km/jam yang dicapai waktu cukup singkat. Bila masih ada sisa jalan yang panjang, kami yakin motor ini bisa mencapai kecepatan maksimum berkisar 125-130 km/jam (on speedo), sama ketika kami membetot CB150X.
Tak heran, untuk dipakai harian pada kecepatan di atas 60 km/jam, terasa enteng. Tinggal buka gas sedikit, motor langsung ngacir.
Konsumsi Bahan Bakar
Meski tenaganya besar, Honda Vario 160 tetap irit bensin. Bolak-balik memakai motor ini di lintasan kombinasi dalam dan luar kota, rata-rata konsumsi BBM terboros berada di angka 49,8 km/liter. Sedangkan paling irit, saat turun dari Malang ke Surabaya mendapatkan AVG 54,4 km/liter.
Angka median didapat 53,6 km/liter dengan cara berkendara yang moderat. Angka-angka tersebut bisa berbeda pada setiap pengendara, tergantung dari skill, medan jalan, cuaca dan kondisi kemacetan.
Kenyamanan Posisi Berkendara
Vario mempunyai ketinggian jok 778mm, bagi penguji Otojatim yang bertinggi badan 175cm tidak mengalami masalah. Tapi mungkin bagi pengendara di bawah 170cm akan agak jinjit. Memang motor ini terkesan bongsor.
Posisi stang rendah agak menekuk ke belakang memberi kesan sporty, mengingatkan pada F1ZR di tahun 90an.
Honda Vario 160 mengutamakan ruang bagasi luas di bawah jok sehingga busa jok yang tidak terlalu tebal membuat duduk terasa agak keras. Bila dipakai berkendara jauh lebih sejam, diperlukan peregangan agar tidak capek.
Untuk dipakai harian, kenyamanannya terbilang oke, meski tidak senyaman PCX ataupun N-Max.
Handling Ada Plus Minus
Memiliki bobot 117 kg atau lebih berat 5 kg dibanding Vario 150, namun dengan sasis baru yakni Enhanced Smart Architecture Frame (ESAF) membuat karakternya tetap lincah, meskipun memakai ban gambot. Motor ini dapat diandalkan saat selap-selip di kemacetan dan menyusuri jalan berkelok. Apalagi didukung dengan suspensi yang tergolong empuk depan belakang.
Memiliki ground clearence 140mm tetap aman melewati polisi tidur meski saat berboncengan.
Touring di jalanan luar kota, saat roda menghantam lubang jalan dan tambalan aspal yang bergelombang. Sokbreker sama sekali tidak mengalami bottoming alias jedug. Kami acungi jempol untuk peredaman suspensinya.
Tapi saat rebound, travel suspensi mungkin terlalu panjang. Efeknya, pengendara maupun pembonceng lebih sering terayun ayun (mentul-mentul) saat melibas jalanan yang tidak rata.
Jadi motor ini lebih nyaman dipakai jalan tegak, karena bila digunakan untuk rebahan ketika menikung ala pembalap MotoGP, ban belakang seperti kehilangan traksi. Padahal karena tipikal suspensi yang empuk.
Soal pengereman, fitur ABS nya sangat membantu ketika diperlukan dalam kondisi jalan licin di musim hujan seperti sekarang ini.
Tampilan Display Meter
Sekilas, speedometer Vario 160 memiliki kemiripan dengan Vario 150. Pada sisi atas ada informasi berupa simbol menyala, sementara di bagian bawahnya ada speedometer, fuel meter, jam, odometer, trip A, trip B, dan fuel consumption. Namun sayangnya informasi digital ini kurang jelas di siang hari.
Akomodasi dan Ruang Penyimpanan
Di bawah setang terdapat console dan laci yang bisa dimanfaatkan untuk menaruh botol minum, sarung tangan, kacamata, ataupun telepon genggam. Terdapat power outlet untuk mengisi daya baterai ponsel ketika berkendara.
Selain itu terdapat gantungan untuk menggantung tas ataupun kantong belanja, hanya saja tidak terdapat pengait karabiner sehingga jika terjadi guncangan, barang bawaan mungkin saja terjatuh.
Bagian deck rata sehingga muat membawa galon meskipun harus dijepit dengan satu kaki.
Bagasi cukup luas dengan volume 18 liter, bisa menampung helm full face walau akhirnya barang lain tidak termuat karena penuh. Masih lebih luas daripada Soul GT 125 yang volumenya besar.
Itulah hasil review kami untuk Honda Vario 160. Dengan rentang harga Rp29-30 Jutaan di Jawa Timur, motor matic harian di kelas premium ini cukup layak untuk dimiliki, khususnya bagi Anda yang mengidamkan skutik yang kencang bertenaga, tapi irit bahan bakar.(*)
Test rider/Editor: Handi
Fotografer/Boncenger: Ainy