- Toyota dan Daihatsu kena skandal pemalsuan uji coba tabrak samping terhadap empat mereknya. Nama Ayla dan Agya terseret, seperti apa klarifikasi agen pemegang merek di Indonesia?
Otojatim.com - Ramai jadi pembicaraan, soal Toyota dan Daihatsu yang melakukan kecurangan pada side crash test (uji tabrak samping). Kabarnya, mobil yang digunakan untuk pengujian sudah dimodifikasi agar memperoleh hasil lebih baik.
Bagian yang dimanipulasi adalah sisi dalam pintu. Hal ini dilakukan demi menutupi kemungkinan bahwa bagian tersebut dapat pecah jika katung udara samping menggembung saat kecelakaan, dimana pecahanya membentuk ujung tajam yang berpotensi mencederai penumpang.
Daihatsu Motor Co., Ltd. (Daihatsu) secara gamblang mengakui bahwa benar telah terjadi kasus manipulasi pada lini platform baru Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Namun, modifikasi yang dilakukan pada pengujian bukan bagian dari kendaraan produksi.
"Daihatsu Motor Co., Ltd. (Daihatsu) has confirmed that it has committed procedural irregularity in approval application for side collision tests for vehicles (4 models) developed by Daihatsu destined for overseas markets. We deeply apologize for betraying the trust of our customers and other stakeholders and for causing great inconvenience and concern," begitulah kutipan pernyataan resmi Daihatsu pada laman website www.daihatsu.com pada (28/4/2023).
Hal serupa dinyatakan oleh Akio Toyoda, Ketua Dewan di Toyota. “Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima yang mengkhianati kepercayaan pelanggan kami. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” katanya.
Toyoda menambahkan bahwa pihak perusahaan juga sedang menyelidiki bagaimana panel samping Yaris dan model lainnya bisa diubah dan siapa pelakunya.
Diketahui, kecurangan itu dilakukan kepada sekitar 88.000 unit yang mayoritas dijual dengan merek Toyota. Ada empat merek yang terseret dimana dua diantaranya tersohor di Tanah Air, yakni Toyota Yaris Ativ atau All-New Vios untuk pasar Indonesia, dan Toyota All-New Agya serta Perodua All-New Axia yang keduanya juga berbagi platform dengan Daihatsu All-New Ayla.
Namun, pelanggan Daihatsu dan Toyota di Indonesia tak perlu khawatir, karena PT. Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek Toyota di Indonesia mengonfirmasi bahwa merek yang disebut dalam kasus kecurangan, tidak beredar di Indonesia.
"Kami telah berkoordinasi dengan principal, karena hal ini terkait sertifikasi. Dapat dipastikan unit-unit yang dipasarkan di Indonesia tidak terlibat ya. Kami di TAM memastikan bahwa unit-unit domestik sudah dihomologasi untuk dapat izin dipasarkan oleh pemerintah Indonesia," tegas Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director TAM, dikutip dari Cintamobil.com.
Hal ini senada dengan analisa tim Otojatim, dimana produk Daihatsu Ayla maupun Toyota Agya terbaru yg dipasarkan di Indonesia tidak mempunyai spesifikasi airbag samping. Maka dapat dipastikan bahwa unit tersebut memang bukan yang dipasarkan di Indonesia.
Diketahui, Toyota Yaris ATIV diproduksi sebanyak 76.289 unit sejak Agustus 2022 di pabrik Thailand dan Malaysia. Pasarnya adalah negara Thailand, Meksiko, dan beberapa negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Oman, dan sebagainya.
Sementara Toyota Agya yang dimaksud akan dipasarkan di Ekuador pada Juni mendatang, sedangkan Perodua Axia yang telah rilis Februari 2023 di Malaysia dan bukan untuk pasar Indonesia.
Kasus kecurangan tes keamanan ini menyeret nama ASEAN New Car Assesment Program (NCAP). Banyak yang mengaitkan pengujian tersebut dengan lembaga independen ini. Namun, Adrianto Sugiarto Wiyono selaku ASEAN NCAP Technical Committee, secara tegas mengatakan bahwa ASEAN NCAP tidak ada hubungannya dengan kasus tersebut.
"Kami sampaikan bahwa kasus tersebut terjadi di ranah Daihatsu dan Toyota. Kasus ini terjadi pada regulatory approval, atau dengan kata lain merupakan prosedur internal yang sifatnya wajib. Berbeda dengan crash test ASEAN NCAP yang sifatnya kan voluntary. ASEAN NCAP melakukan crash test setelah kendaraan ada di pasaran," ujar Rian.