Laboratorium PC3 MIROS, Melaka, Malaysia. Date: 9 Juni 2023 By: Handi Cahyono - Otojatim |
Melaka, Otojatim.com - Daihatsu Xenia telah menjalani uji tabrak oleh ASEAN NCAP (New Car Assessment Programme) di laboratorium Provisional Crash Crash Centre (PC3) yang dimiliki oleh Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS). Bagaimana hasilnya?
Versi terbaru Daihatsu Xenia yang diluncurkan pada tahun 2022 telah diuji tabrak. Dalam uji tabrak ini, terdapat dua unit Daihatsu Xenia tipe 1.3L MT yang terlibat dalam pengujian tabrak depan (frontal impact) dan tabrak samping (side impact).
Secara keseluruhan, Daihatsu Xenia meraih skor total 64,50 poin dalam pengujian ini, yang setara dengan peringkat bintang 3 ASEAN NCAP.
Skor tersebut didapatkan melalui empat kategori penilaian ASEAN NCAP yang mengikuti protokol terbaru 2021-2025, yaitu Adult Occupant Protection (AOP) dengan skor 32,63 poin, Child Occupant Protection (COP) dengan skor 14,37 poin, Safety Assist (SA) dengan skor 10,00 poin, dan Keselamatan Pengendara Sepeda Motor (MS) dengan skor 7,50 poin.
Sebagai perbandingan, saudara kembar Xenia produksi Malaysia, yaitu Perodua Alza, mendapatkan peringkat lima bintang dengan skor 81,64 poin. Sedangkan Toyota Veloz, meraih skor 79,99 dengan peringkat lima bintang.
Technical Comittee ASEAN NCAP, Adrianto Sugiarto |
"Pada tahun 2013, saat Xenia diuji sebelumnya, mobil ini meraih 4 bintang. Namun, pengujian tersebut menggunakan protokol lama dengan penilaian AOP, COP, dan Safety Assist. Nilai AOP yang diperoleh oleh Xenia pada tahun 2013 adalah 12 dari 16 atau sekitar 75%. Nilai COP sebesar 33%, sementara Safety Assist belum dinilai," kata Technical Comittee ASEAN NCAP, Adrianto Sugiarto.
Perlu dicatat bahwa varian Xenia 2022 yang diuji tabrak merupakan varian terendah.
Varian terendah Daihatsu Xenia memang tidak dilengkapi dengan fitur teknologi keselamatan seperti Emergency Braking Assist, Lane Departure Warning, dan Blind Spot Assist.
Menurut analisis Adrian, beberapa faktor yang menyebabkan Xenia 2022 mendapatkan tiga bintang terkait dengan ketiadaan teknologi keselamatan seperti pengingat penggunaan sabuk keselamatan (SBR) untuk penumpang depan dan belakang, serta beberapa teknologi lain seperti deteksi titik buta atau keselamatan pengendara sepeda motor.
Kru MIROS melakukan pengukuran sebelum crash test |
"Konstruksi dari semua mobil, baik Alza, Xenia, maupun Veloz, semuanya baik dengan skor di atas 80%," kata Adrianto.
Menurut Adrianto, teknologi yang diuji pada model Xenia ini bersifat opsional, pasar atau konsumen dapat memilih untuk membeli varian terendah atau varian dengan opsi keselamatan yang lebih tinggi.
"Nilai AOP dari uji tabrak Xenia sendiri cukup baik, yaitu 26,1 dari 32 atau sekitar 81%. Jika dibandingkan dengan kendaraan sejenis, Perodua Alza memiliki nilai 90%, sementara Veloz mencapai 87%. Nilai 80% adalah ambang batas untuk mendapatkan bintang lima dalam penilaian AOP," ungkap Adrianto.
"Untuk COP, nilai yang diperoleh adalah 36,63 dari 51 atau sekitar 72%. Termasuk rendah karena tidak dilengkapi Isofix dan Top Tether. Jika dibandingkan dengan Alza dan Veloz, Alza memperoleh nilai 84% dan Veloz memperoleh nilai 85,8%," tambahnya.
Kesimpulan menurut Adrianto, dilihat dari damage pada dummy dan kerusakan konstruksi kendaraan setelah melakoni crash test, Xenia masih mampu melindungi pengemudi dan penumpang depan dengan baik.