- Yamaha mengklaim tak pernah mendapat pengaduan soal rangka dari konsumennya baik di Indonesia atau negara-negara tujuan ekspor lainnya. Maka dari itu, Yamaha percaya diri memberikan extended waranty khusus rangka, termasuk untuk motor yang terkena banjir.
Otojatim.com - Percaya diri dengan kualitas rangkanya, Yamaha memperpanjang masa garansi rangka dari semula 1 tahun, menjadi 5 tahun atau 50.000 km, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Perpanjangan tersebut berlaku untuk pembelian seluruh motor matic mulai tanggal 1 Oktober 2023 hingga seterusnya.
President Director & CEO PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dyonisius Beti menegaskan bahwa garansi tersebut bukan gimmick belaka. Yamaha tidak ingin mempersulit masyarakat terkait klaim garansi rangka tersebut.
"Tidak perlu syarat khusus. Asal itu memang motor prosuksi Yamaha, kalau ada kerusakan rangka, tinggal klaim saja ke dealer. Kalau dealer menilai oke, maka akan segera kami ganti dengan yang baru," kata Dyon.
Meski begitu, Dyon menekankan bahwa kerusakan yang diklaim tidak boleh karena unsur kesengajaan.
"Harus dalam konteks pemakaian wajar. Apa yang tidak wajar? Motor tabrakan tidak termasuk garansi, tertimpa gempa tidak termasuk. Karena itu bukan kondisi normal, jadi secara umum seperti tabrakan itu sudah pasti hancur," kata Dyon.
Sementara untuk berkas, menurut Dyon pengguna cukup memperlihatkan KTP dan STNK. Di mana data pada STNK dan KTP harus sesuai. Lalu berapa lama prosesnya?
"Kalau untuk prosesnya, dari pengajuan klaim hingga mendapatkan rangka pengganti, itu kurang lebih satu bulan," tambah Dyon.
Istimewanya, klaim garansi ini juga berlau untuk motor yang terendam banjir. Menurut Dyon, skutik Yamaha telah melewati fase uji coba direndam selama 240 jam.
"Walau karena banjir dan kering ada karat mau klaim bisa saja. Asal tidak ada kesengajaan seperti sengaja direndam. Harusnya produk kita sudah kuat kalau kena air. Kita ada tes 240 jam tes garam, dites semprot air garam (Salt Spray Test), tidak karat sama sekali. Jadi kalau kena banjir sehari 24 jam, harusnya masih oke," ujar dia.
Menurut Dyon, sejatinya Yamaha telah mendesain produknya terutama bagian rangka menyesuaikan iklim yang ada, termasuk cuaca Indonesia yang panas dan curah hujan tinggi.
"Kami sudah mendesain produk kami utamanya pada rangka agar memiliki ketahanan dan siap menghadapi segala faktor perubahan cuaca. Begitupun dengan cuaca di Indonesia yang tingkat keasamannya tinggi. Ini tidak akan mempengaruhi kerangka motor kami," tegas Dyon.
Selain itu, kualitas bahan rangka dan proses pembuatannya pun sudah berstandar global. Sehingga, menurut Dyon, pengguna tidak udah merasa khawatir.
Rangka motor Yamaha menggunakan material dengan ketebalan 2,3 mm. Ditambah dengan teknologi pengelasan robotik tepat di tumpuan-tumpuan beban. Dengan begitu rangka jadi lebih kokoh dan tidak mudah patah.
Proses disempurnakan dengan pengecatan metode celup (CED) sehingga baik sisi luar dan dalam rangka terlapisi cat dengan sempurna. Ini dilakukan guna menghindari korosi atau karat.
Tak hanya sampai di situ, Yamaha juga memastikan sistem drainase rangka berjalan dengan baik. Desainnya dibuat sedemikian rupa dengan meletakkan lubang pembuangan air di titik terendah rangka. Dengan demikian, air yang masuk ke dalam rangka, baik karena hujan ataupun pencucian, dipastikan akan keluar di titik pembuangan, sehingga tidak ada yang terjebak di dalam rangka dan membuat korosi.
"Sampai hari ini tidak ada klaim masalah soal rangka. Produk kami sudah diekspor dan dipakai di Eropa dan di banyak negara lain termasuk Jepang, Thailand. Semuanya tidak ada problem," pungkas Dyon.
Pada kesempatan berbeda, William Saputra, Manager Promosi PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ), memaparkan bahwa semua upaya Yamaha dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan semata-mata untuk mencapai kepuasan konsumen.
"Semua ini dihadirkan karena bagi kami, keamanan dan kenyamanan konsumen itu memang harus nomor satu, diprioritaskan. Tanpa konsumen kami sebagai perusahaan pun juga bukan apa-apa," kata William.
