- Ronald Sinaga, kontraktor ternama, menegaskan bahwa Jalan Layang MBZ tidak rusak seperti rumor yang tersebar di sosial media. Menurutnya keluhan-keluhan yang diutarakan pengguna jalan dikarenakan adanya perbedaan material pada sambungan jalan.
Otojatim.com - Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek yang namanya diubah jadi Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ), mendapat banyak keluhan penggunanya. Salah satu yang paling diresahkan adalah soal sambungan jembatan yang bikin laju mobil jadi kasar.
Banyak pengemudi khawatir kaki-kaki mobilnya rusak akibat melewati sambungan aspal Jalan Layang MBZ. Belum lagi bunyi berisik yang ditimbulkan sehingga membuat perjalanan terasa tidak nyaman.
Padahal pembangunan jalan layang terpanjang di Indonesia tersebut menghabiskan dana hingga Rp16,23 triliun, dan pakai dikorupsi pula 1,5 triliun.
Melalui akun Instagramnya, bos kontraktor Ronald Sinaga atau yang akrab disapa Bro Ron menjelaskan mengapa suara berisik ini bisa terjadi.
"Sudah terlalu ramai di media sosial saya, (netizen) nanya, tolong perbaiki sambungannya (Tol MBZ) parah, grudug-grudug. Gue jelasin ya, sambungan jalan di Tol MBZ ini tidak rusak," tegasnya, dikutip Selasa (16/4).
Menurut Bro Ron, suara berisik bukan mengindikasikan adanya kerusakan pada sambungan jembatan. Fenomena ini terjadi karena memang bahan yang digunakan pada sambungan MBZ berbeda dengan jalanan lainnya.
"Sambungan jembatan di jalan tol MBZ ini tidak menggunakan tipe asphaltic (bahan sambungan yang biasa dipakai di Indonesia), melainkan tipe sambungan yang namanya elastomer expansion joint," ungkap Bro Ron.
Pada video tersebut dijelaskan bahwa Elastomer expansion joint merupakan sambungan jembatan yang mampu menahan beban dan gerakan hingga 330mm tanpa merusak permukaan atau struktur pendukung.
"Elastomer ini memang didesain untuk jalan layang yang pergerakannya besar," katanya.
Bro Ron menunjukkan bahwa pada permukaan sambungan terdapat gap sekitar 16cm yang sengaja dibuat agar material memiliki space untuk memuai saat terkena panas atau menyusut ketika dingin, juga bisa bergerak jika ada gempa.
"Ini (elastomer expansion joint) jauh lebih mahal 10 hingga 15 kali lipat dibanding tipe asphaltic. Juga tahan lebih lama hingga 5 tahun bahkan lebih," ungkapnya.
Di sisi lain, Bro Ron juga mengakui bahwa bahan elastomer ini memiliki kekurangan, yakni berisik. Jauh lebih berisik dibanding asphaltic.
"Memang asphaltic itu yang paling less noise, sedangkan elastomer yang paling berisik. Lebih berisik lagi kalau pemasangannya tidak rata dengan aspal. Ya memang saya perhatikan ini pemasangannya kurang sempurna, tapi inilah yang terbaik yang bisa mereka lakukan," tutup Bro Ron.
Sebagai tambahan informasi, Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) adalah presiden ke-3 Uni Emirat Arab. Namanya digunakan untuk menamai jalan layang sebagai bentuk balas budi karena pemerintah sana sudah menamakan salah satu ruas di Kota Abu Dhani dengan nama Joko Widodo.