OTOJATIM - Koperasi Purna Bakti Kao Indonesia (KPBKI) menggelar acara “Program Peningkatan Kesadaran Keselamatan Mengemudi Kendaraan Berat” pada Minggu (29/9), bertempat di Bali Terrace Cafe, Lippo Cikarang, Bekasi.
Adrianto Sugiarto Wiyono, Advisor dari KyFU menjelaskan teknik pengereman kendaraan berat dalam acara KPBKI |
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini bertujuan untuk membekali para pengemudi dengan pengetahuan keselamatan berkendara, sejalan dengan perkembangan bisnis transportasi yang dikelola oleh KPBKI.
KPBKI, koperasi yang bergerak di bidang jasa transportasi, telah berkembang pesat sejak berdiri pada tahun 2008. Awalnya hanya memiliki satu unit truk, kini koperasi tersebut telah mengoperasikan 38 truk dan 7 bus. Bambang Iswanto, Ketua KPBKI yang juga mantan Vice Director PT Kao Indonesia, menekankan pentingnya keselamatan dalam setiap layanan transportasi yang mereka jalankan.
“Kesadaran akan keselamatan di jalan merupakan hal yang penting, karena dengan berkeselamatan diharapkan orang maupun barang yang dibawa dapat sampai dengan selamat,” ujar Bambang. Ia juga menambahkan bahwa mengutamakan keselamatan tidak hanya memberikan jaminan pada klien, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan di mata mereka.
Kegiatan ini didukung oleh KyFU (PT Karya Fajar Ultima), sebuah konsultan di bidang keselamatan jalan, yang menjadi narasumber utama dalam pelatihan ini.
Acara dibagi menjadi dua sesi utama, yaitu sesi pertama mengenai filosofi keselamatan jalan dan kompetensi pengemudi, serta sesi kedua yang mengupas teknik mengemudi kendaraan berat, terutama teknik pengereman di jalan menurun.
Adhie Faizal Rachman, narasumber dari KyFU, menyoroti pentingnya pengetahuan dalam teknik pengereman kendaraan berat, terutama di jalan menurun.
“Teknik pengereman di jalan menurun tidak boleh hanya mengandalkan service brake atau pedal rem saja, karena hal tersebut dapat meningkatkan suhu pada brake shoe atau kanvas rem dan minyak rem yang dapat mengarah kepada rem blong,” jelas Adhie, yang juga merupakan tim ahli di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pengetahuan yang tepat terkait teknik pengereman di jalan menurun dianggap krusial, mengingat tingginya angka kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong pada kendaraan berat.
Adrianto Sugiarto Wiyono, Advisor dari KyFU, menambahkan bahwa kecelakaan sering kali terjadi ketika pengemudi gagal bereaksi cepat terhadap situasi darurat. "Meskipun sehari-hari kita merasa mudah melakukan proses mengemudi, namun ketika terjadi hal-hal yang di luar dugaan kita, maka akan pula memperlambat proses analisis kondisi dan dalam mengambil keputusan dalam waktu singkat,” ujar Adrianto.
Dengan diadakannya pelatihan ini, KPBKI berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan mendukung keselamatan berkendara bagi para pengemudinya, sehingga koperasi dapat terus tumbuh dan memberikan layanan yang berkualitas tinggi kepada klien-kliennya.