- Full Self-Driving pada mobil Tesla merupakan fitur kontroversial yang ditengarai menjadi penyebab dari ribuan kecelakaan yang terjadi di Amerika Serikat. Alih-alih menepis, Elon Musk justru mengakui bahwa fitur tersebut tidak benar-benar bisa mengemudi sendiri.
Otojatim.com - CEO Tesla, Elon Musk membuat pengakuan mengejutkan terkait fitur "Self-Driving" yang tertanam pada mobil Tesla. Dikutip dari Futurism.com, Musk mengatakan bahwa kendaraan Tesla yang kini beredar tidak benar-benar bisa mengemudi sendiri.
Pernyataannya ini bertolak belakang dengan ambisinya yang begitu besar selama ini untuk menjadikan Tesla mobil tanpa awak. Bahkan belum lama ini dalam sebuah wawancara Musk yakin kapasitas Full Self-Driving (FSD) milik Tesla akan sangat matang di tahun depan. Ia bertekad menjadikan tren mobil sebagai sebuah lounge, di mana penggunanya dapat menonton film, bermain game, bekerja, bahkan tidur, sembari mengendarai mobil.
Musk nampaknya terpaksa bangun lebih awal dari mimpi indahnya. Tesla terus mendapat kecaman seiring bertambahnya angka kecelakaan pada pengendara yang menggunakan FSD.
Berdasarkan data dari Badan keselamatan jalan raya pemerintah AS (NHTSA), pada periode Juni 2021 hingga Juni 2024, ada 2.146 kasus kecelakaan yang dialami pengguna Tesla. Angka tersebut paling tinggi di banding pesaing-pesaingnya seperti Waymo, Honda, Subaru, dan sebagainya.
Kecelakaan yang sering terjadi pada Tesla antaranya diakibatkan oleh pengereman semu, mengemudi di jalur yang salah, hingga gagal mendeteksi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Kejadian-kejadian tersebut membuat NHTSA melakukan penyelidikan pada sekitar 2,4 juta Tesla dari tahun model 2016 hingga 2024.
Limitasi pada teknologi FSD yang 'hanya' bergantung pada penggunaan kamera dan teknologi kecerdasan buatan (AI) ditengarai menjadi faktor utama kekacauan tersebut.
Ketika para pesaingnya menggunakan banyak sensor untuk mendukung fitur autopilot, Tesla hanya mengandalkan kamera sehingga pengukuran jarak objek dari mobil jadi kurang akurat dan menyebabkan kecelakaan fatal.
Padahal, untuk menikmati perangkat lunak FSD ini, pengguna Tesla harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar $8.000.
Diketahui, mobil Tesla generasi terbaru menggunakan komputer HW3 sebagai otak mobilnya. Namun menurut Musk, untuk dapat membuat mobil benar-benar bisa mengemudi sendiri, diperlukan peningkatan perangkat yang sepenuhnya baru.
"HW4 memiliki kemampuan beberapa kali lipat dari HW3," ujar Musk kepada investor setelah melaporkan hasil keuangan Q3 Tesla.
"Kami telah merancang sistem untuk dapat ditingkatkan, jadi ini benar-benar hanya semacam mengganti komputer, sedangkan kameranya tak ada masalah," tambah Musk.
Musk juga menjanjikan bahwa pelanggan yang telah membayar $8.000 untuk paket Full Self-Driving akan mendapatkan peningkatan secara "gratis".
Dengan banyaknya kasus Tesla yang terjadi, Musk masih bisa kasih janji manis bahwa "FSD tanpa pengawasan" akan tersedia suatu saat tahun depan di Texas dan California, dimulai dengan kendaraan Model 3 dan Model Y.
Pernyataan Musk tentu mendapat pertentangan. Banyak yang sanksi apakah HW4 benar-benar bisa membuat mobil mengemudi sendiri sepenuhnya, atau diperlukan peningkatan-peningkatan lainnya lagi. Seperti yang diungkapkan oleh Electrek, bahwa kemungkinan besar HW4 perlu menggunakan kabel daya dan kamera yang berbeda dari HW3. Sehingga pemasangannya menggantikan HW3 bukanlah perkara mudah.
Nampakny, untuk saat ini, penggemar setia Tesla tidak punya pilihan selain percaya pada kata-kata Musk.