- Hyundai menghadirkan dua varian baru dari Creta yakni N Line dan N Line Turbo untuk pengguna yang gemar kendaraan sporty. Berikut ini perbedaan antara keduanya.
Otojatim.com - PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) membuka tahun baru 2025 dengan meluncurkan New Creta dan Creta N Line. Tipe N Line menarik perhatian karena disajikan dalam dua varian berbeda yaitu N Line dan N Line Turbo. Seperti apa perbedaanya?
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada mesin dan transmisi.
Hyundai Creta N Line menggunakan mesin Smartstream G1.5 MPI (Multi Point Injection) dengan kode G4FL.
Mesin ini berjenis bensin 4-silinder dengan kapasitas 1.497 cc naturally aspirated (N/A) yang menghasilkan tenaga 116 dk/6.300 rpm dan torsi puncak 143,8 Nm/4.500 rpm.
Sementara Creta N Line Turbo menggunakan mesin Smartstrem G1.5T GDi (Gasoline Direct Injection) dengan kode G4LH. Mesin bensin 4-silinder 1.482 cc tersebut ditambah suntikan Turbocharger sehingga mampu memproduksi tenaga 163 dk/5.500 rpm dan torsi puncak 253 Nm/3.500 rpm.
Walau kapasitasnya sedikit lebih kecil, namun N Line Turbo menghasilkan tenaga dan torsi yang lebih besar dibanding N Line.
Sedangkan dari sisi transmisi, Creta N Line masih menggunakan transmisi otomatis jenis CVT (Continuously Variable Transmission) yang diberi nama IVT (intelligent Variable Transmission).
Berbeda dengan transmisi CVT pada umumnya, iVT buatan Hyundai ini menggunakan sabuk rantai baja atau chain belt, bukan belt pelat baja.
Efeknya, respon saat perpindahan gigi jadi lebih responsif. Selain itu, rantai baja dinilai lebih kuat dan minim perawatan dibanding belt pelat baja yang biasa dipakai transmisi CVT pada umumnya.
Untuk Creta N Line Turbo, transmisi yang digunakan berjenis DCT atau Dual Clutch Transmission. Seperti namanya, transmisi ini menggunakan dua buah kopling (clutch) yang masing-masing terhubung ke perbandingan gigi berbeda
Jika clutch pertama terhubung oleh gigi 1, 3, dan 5, maka clutch kedua akan berada di gigi 2, dan 4.
Ini membuat perpindahan gigi jadi lebih cepat karena saat pengemudi melakukan shifting maka kopling kedua telah mempersiapkan gigi berikutnya. Dengan begitu, kemungkinan selip juga bisa diminimalisir.
Selain itu, penggunaan dual clutch akan meminimalkan engine power loss sehingga pengemudi tak perlu menekan pedal gas lebih dalam untuk membuat putaran mesin menjadi lebih tinggi, dengan begini konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat.
Harga keduanya tentu juga berbeda. Varian mesin biasa (N/A) dibanderol seharga Rp 460,5 juta, sedangkan untuk versi turbo dibanderol Rp 507,28 juta.