Nissan e-POWER di IIMS 2025: Menjawab Keraguan Transisi ke Kendaraan Listrik Tanpa SPKLU
OTOJATIM – Nissan Serena e-POWER dan Kicks e-POWER hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Keduanya bukan sekadar mobil listrik biasa. Di balik desainnya yang futuristik, teknologi e-POWER yang diusung menjawab kegelisahan pengguna akan minimnya infrastruktur pengisian daya di Indonesia.
![]() |
Nissan Serena e-POWER dan Kicks e-POWER di pameran IIMS 2025, Jakarta |
Nissan ingin membuktikan bahwa transisi ke elektrifikasi tidak harus menunggu SPKLU tersedia di setiap sudut kota! Tekad ini selaras dengan visi global Nissan Ambition 2030, yang bertujuan menghadirkan 27 model elektrifikasi pada 2030, termasuk 17 varian e-POWER.
Indonesia sedang berada di persimpangan. Di satu sisi, target pengurangan emisi karbon 29% pada 2030 mendesak untuk dipenuhi. Di sisi lain, ketergantungan pada impor BBM sejak 2004 membuat harga bahan bakar kerap tak stabil. Teknologi e-POWER hadir sebagai jembatan: mesin bensin berfungsi sebagai generator pengisi baterai, sementara roda digerakkan 100% oleh motor listrik. Hasilnya? Emisi lebih rendah, performa seperti mobil listrik penuh, tanpa perlu repot mencari stasiun pengisian.
Bayangkan Anda bisa menikmati sensasi berkendara listrik, tapi tetap isi bensin seperti biasa. Ini solusi untuk mereka yang ragu beralih ke BEV.
Menelisik Keunggulan e-POWER: Dari Responsivitas hingga Efisiensi Ekstrem
- Akselerasi ‘Silent Killer’. Begitu pedal gas diinjak, Nissan Serena e-POWER melesat dengan tenaga 163 PS dan torsi 315 Nm. Tanpa gearbox, daya langsung mengalir ke roda. “Seperti mengendarai jet mini,” ujar Andika, pengunjung yang baru saja mencoba test drive. Kicks e-POWER tak kalah gesit dengan 136 PS dan 280 Nm, ideal untuk manuver di jalanan Jakarta yang padat.
- Efisiensi yang Mengubah Matematika Pengeluaran. Uji media otomotif mencatat konsumsi bahan bakar hingga 25 km/liter. Dengan jarak tempuh 50 km/hari dan harga Pertamax Rp 12.000/liter, pengguna hanya perlu Rp 24.000/hari. Bandingkan dengan mobil konvensional (10 km/liter) yang menghabiskan Rp 60.000/hari. Dalam setahun, selisihnya bisa mencapai Rp 16 juta!
- Ketenangan Kabin ala Mobil Mewah. Tanpa getaran mesin atau dengung transmisi, kabin e-POWER sunyi bak perpustakaan. “Saya sempat tertidur di baris ketiga Serena,” canda Maria, salah satu penumpang uji coba.
- Perawatan Minim Repot. Tanpa transmisi konvensional dan komponen mekanik rumit, biaya servis lebih hemat. Mesin bensin hanya menyala saat baterai perlu diisi, sehingga usia pakainya lebih panjang.
Fitur Canggih yang Menjinakkan Kemacetan
- ProPILOT Assist: Sistem semi-otonom ini mengatur kecepatan, jarak aman, dan kemudi di tol. “Rasanya seperti punya sopir kedua,” kata Rudi, pengemudi tes drive.
- e-Pedal: Berkendara cukup dengan satu pedal. Lepas gas, mobil otomatis melambat sambil mengisi ulang baterai.
- Dual Power Sliding Door: Fitur buka pintu geser dengan gerakan kaki di bawah bodi mobil—solusi untuk tangan penuh belanjaan.
- Around View Monitor: Kamera 360° memandu parkir di gang sempit tanpa stres.
Menjawab Keraguan, Menyambut Masa Depan
Bagi banyak pengunjung IIMS, kekhawatiran terbesar adopsi mobil listrik adalah infrastruktur. “Bagaimana kalau saya ke daerah terpencil?” tanya seorang customer. Di sinilah e-POWER bersinar. Dengan tangki bensin 40 liter, Serena e-POWER bisa menempuh 1.000 km tanpa sekali pun berhenti mengisi daya.
Teknologi ini bukan akhir dari perjalanan, tapi langkah awal menuju ekosistem elektrifikasi yang matang. Melalui Ambition 2030, komitmen Nissan tak hanya tentang menjual mobil, tapi membangun kepercayaan bahwa mobilitas ramah lingkungan bisa dinikmati semua kalangan—tanpa syarat.
Hingga 23 Februari, pengunjung bisa menyaksikan langsung Nissan e-POWER di hall utama JIEXPO. Bagi yang penasaran dengan klaim 25 km/liter, tim Nissan menyiapkan rute test drive khusus melewati jalanan ibukota. Tak lupa, promo spesial DP 0% dan gratis asuransi tahun pertama menambah daya tarik.
Nissan tak hanya menjual produk, tapi pengalaman berkendara baru yang bertanggung jawab. Duo Nissan e-POWER itu berdiri sebagai simbol harapan: bahwa langkah kecil hari ini bisa mengubah jalanan Indonesia esok.