Yamaha AEROX ALPHA: Menaklukkan Tikungan dengan Stabilitas ala Super Sport

Yamaha AEROX ALPHA Generasi Ketiga: Revolusi Super Sport Scooter dengan Stabilitas Maksimal

OTOJATIM - Di tengah persaingan skutik premium, Yamaha AEROX ALPHA generasi ketiga hadir dengan gebrakan baru. Konsep Super Sport Scooter yang diusungnya bukan sekadar jargon.

Suspensi depan Yamaha AEROX ALPHA dengan diameter 30mm untuk stabilitas maksimal

Mulai dari suspensi yang diperkuat, frame yang direkayasa ulang, hingga ban bertapak lebar—semua elemen ini menyatu untuk menciptakan pengalaman berkendara yang rigid, stabil, dan responsif. Tak heran jika Reyhan, jurnalis yang mencoba motor ini di jalur Ciwidey-Naringgul, Jawa Barat, menyebutnya sebagai “sahabat penakluk tikungan yang tak kenal ragu.”

Uji Nyali di Jalur Berliku: Kisah dari Ciwidey
“Kita sempat menjajal motor ini di jalur Ciwidey-Naringgul yang penuh tanjakan dan tikungan tajam. AEROX ALPHA terasa seperti extension tubuh sendiri—nurut saat dibawa cornering, tetap stabil di kecepatan tinggi,” cerita Reyhan dengan antusias.

Pengalamannya bukan tanpa alasan. Yamaha memang membekali generasi terbaru AEROX ALPHA dengan empat pembaruan krusial di sektor kaki-kaki, mengubahnya menjadi mesin penakluk jalanan yang lincah sekaligus kokoh.

1. Suspensi Lebar: Pondasi Stabilitas yang Tak Terbantahkan

Bagian depan AEROX ALPHA kini mengusung suspensi berdiameter 30mm—naik 4mm dari generasi sebelumnya. Ini bukan angka sembarangan. Diameter yang lebih besar berarti kemampuan menahan beban dan getaran lebih optimal, terutama saat menghadapi jalan bergelombang atau manuver agresif.

Tak ketinggalan, suspensi belakang dilengkapi rear sub-tank—tabung peredam yang biasanya ditemukan di motor sport. Hasilnya? Getaran terserap sempurna, sehingga motor tetap “menempel” di aspal meski dipacu di trek ekstrem.

2. Frame yang Diperkuat!

Jika sebelumnya center tunnel (saluran tengah rangka) AEROX ALPHA hanya setebal 11.7mm, kini Yamaha menambahkannya menjadi 20.5mm—hampir dua kali lipat! Area pengelasan juga diperbanyak untuk memastikan rangka tak mudah melengkung meski dibebani tekanan tinggi.

“Ini seperti tulang rusuk yang diperkuat pada mobil balap. Motor jadi lebih rigid, terutama saat menikung atau melintasi jalan tidak rata,” jelas Reyhan.

3. Ban Tubeless: Tapak Lebar untuk Cengkeraman Optimal

Ban bertapak lebar 110/80-14” di depan dan 140/70-14” di belakang menjadi penopang stabilitas berikutnya. Lebar ban yang meningkat bukan hanya soal estetika—ini tentang luas permukaan yang bersentuhan dengan aspal.

Ban tubeless tapak lebar 140/70-14” pada Yamaha AEROX ALPHA meningkatkan traksi jalan

Traksi semakin maksimal, risiko selip berkurang, dan kepercayaan diri pengendara pun melambung. Apalagi dengan pola tread yang didesain untuk menggigit permukaan basah maupun kering.

4. Posisi Berkendara: Sensasi Sportbike dalam Balutan Skutik

Inilah pembeda AEROX ALPHA dari skutik sejenis: posisi berkendara yang menunduk dan kaki tertekuk ke belakang layaknya motor sport. Postur ini memindahkan titik berat tubuh ke depan, meningkatkan kontrol saat menikung atau berakselerasi.

“Mirip seperti riding position Yamaha R15, tapi dalam paket yang lebih ergonomis,” ujar Reyhan.

Lebih dari Sekadar Transportasi: Sebuah Statement Gaya

Yamaha AEROX ALPHA bukan hanya tentang spesifikasi. Ia adalah perpaduan antara teknologi dan identitas. Dengan suspensi yang diperbesar, rangka yang dikeraskan, dan ban yang menggigit, skutik ini menjawab kerinduan para rider akan sensasi motor sport dalam kemuatan praktis.

Reyhan menyimpulkan, “Dulu, skutik identik dengan kenyamanan. Tapi AEROX ALPHA membuktikan bahwa kita bisa mendapatkannya tanpa mengorbankan adrenalin.”

Bagi yang mencari skutik dengan DNA balap, AEROX ALPHA generasi ketiga layak menjadi pertimbangan utama. Setiap tikungan bukan lagi hambatan, melainkan undangan untuk mengeksplorasi batas—persis seperti filosofi Super Sport Scooter yang diusungnya.