Yamaha dan Revolusi Teknologi Motor Touring: Geber Maksimal di Setiap MedanOTOJATIM - Di tengah gemuruh kebebasan pascapandemi, jalanan Indonesia kembali diramaikan oleh deru mesin sepeda motor. Touring, yang dahulu sekadar hobi, kini menjelma menjadi simbol petualangan dan kebebasan. Tak heran, aktivitas ini kian digandrungi komunitas motor dari Sabang hingga Merauke.
![]() |
Komunitas motor Yamaha touring di medan beragam |
Touring: Dari Pelampiasan Hingga Gaya Hidup
Sejak pandemi mereda, touring seakan menjadi katarsis bagi masyarakat yang dahulu terkurung dalam rutinitas monoton. Jalanan panjang, bukit nan menjulang, hingga hamparan laut menjadi saksi bisu kebahagiaan para bikers.Namun, petualangan tak selalu mulus. Medan ekstrem, cuaca tak menentu, dan performa motor yang kurang optimal kerap menjadi tantangan. Di sinilah Yamaha mengambil peran, menghadirkan solusi melalui tiga pilar teknologi: YECVT, ABS-Based Braking, dan Traction Control System (TCS).
YECVT: Sentuhan "Turbo" untuk Akselerasi Tanpa Kompromi
Bagi pencinta touring, akselerasi responsif adalah nyawa. Yamaha menjawabnya dengan Yamaha Electric Continuously Variable Transmission (YECVT), teknologi yang diusung pada lini MAXi seperti NMAX "TURBO" dan AEROX ALPHA "TURBO".Rifki Maulana, Manager PR Yamaha Indonesia, menjelaskan: "YECVT bukan sekadar transmisi. Ini adalah pengalaman berkendara yang mengubah cara bikers berinteraksi dengan medan."
Teknologi ini memungkinkan pengendara beralih antara T-Mode (Town Commuting) dan S-Mode (Sport Mode) hanya dengan sentuhan tombol Y-Shift di stang kiri. Tiga level akselerasi (Low, Medium, High) memberi kebebasan menyesuaikan tenaga mesin, baik saat menanjak atau menyalip kendaraan. Tak kalah menarik, fitur deselerasi mirip engine brake memastikan kontrol penuh saat menuruni bukit atau melibas tikungan tajam.
ABS-Based Braking: Rem Cerdas untuk Jalanan Tak Terduga
Pengereman mendadak di jalan licin sering menjadi momok. Yamaha mengatasinya dengan Anti-Lock Braking System (ABS) pada motor seperti NMAX "TURBO", AEROX ALPHA, hingga New MT-25. Sistem ini bekerja melalui sensor yang memantau kecepatan roda. Saat rem diinjak keras, ABS secara otomatis mengatur tekanan cairan rem untuk mencegah ban terkunci. Hasilnya? Motor tetap stabil meski diaspal basah atau berpasir.Traction Control System (TCS): Pengaman Ekstra di Medan Ekstrem
Jalan berlubang, gravel, atau genangan air adalah realita yang tak terhindarkan saat touring. Traction Control System (TCS) hadir sebagai "penjaga gawang" di motor seperti XMAX 250 dan NMAX "TURBO". Fitur ini aktif otomatis saat roda kehilangan traksi, mengurangi tenaga mesin sementara hingga kendali kembali ke tangan pengendara. "TCS bukan hanya soal keselamatan, tapi juga kepercayaan diri," tambah Rifki.Komitmen Yamaha: Bukan Harga, Tapi Nilai
Di balik semua teknologi ini, Yamaha tak sekadar menjual produk, melainkan pengalaman. Setiap fitur dirancang untuk memastikan touring bukan lagi sekadar sampai tujuan, tapi menikmati setiap detik perjalanan. Dari YECVT yang memadukan kenyamanan kota dengan adrenalin sport, hingga TCS yang menjadi "tangan ketiga" di medan berbahaya, inovasi Yamaha mencerminkan pemahaman mendalam terhadap jiwa petualang bikers Indonesia.Meski telah menancapkan taring di pasar motor touring, Yamaha sadar bahwa kebutuhan bikers terus berkembang. Kedepannya, integrasi teknologi hibrid atau sistem navigasi berbasis AI mungkin akan menjadi fokus. Namun, satu hal pasti: bagi Yamaha, setiap jalan yang ditempuh oleh bikers adalah cerita yang layak dihormati dengan inovasi tanpa henti.