Wanita dan Keselamatan Berkendara: Warisan Modern Kartini di Jalan RayaOTOJATIM - Di kehidupan perkotaan, perempuan Indonesia kini tak lagi sekadar penumpang. Mereka menggegas motor melintasi jalanan, menjemput mimpi, bekerja, mengurus keluarga, atau sekadar menikmati kebebasan. Menyambut Hari Kartini, PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM Honda Jatim) tak hanya merayakan emansipasi, tetapi juga mengukuhkan komitmennya pada keselamatan perempuan di jalan raya.
![]() |
Wanita berkendara motor dengan perlengkapan safety riding di jalan perkotaan. |
5 Kiat Berkendara Stylish tapi Tetap Safety ala MPM Honda Jatim
- Riding Gear: Fashion yang Menyelamatkan. Helm SNI bukan sekadar aksesori, melainkan tameng pertama saat terjadi insana. Padukan dengan jaket berlengan panjang, sarung tangan antislip, dan sepatu tertutup untuk proteksi maksimal. Hindari rok panjang yang bisa terbelit rantai atau selendang yang mudah tersangkut.
- Motor yang 'Ramah' Postur Wanita. Pilih motor dengan bobot ringan (di bawah 110 kg) dan tinggi jok di bawah 750 mm agar kaki mudah menapak. Fitur seperti assist clutch dan rem cakram belakang bisa memudahkan manuver di jalan ramai.
- Postur Tubuh: Elegan tapi Ergonomis. Posisi duduk tegak dengan punggung lurus mengurangi risiko pegal. Hindari membawa tas selempang berat yang bisa mengganggu keseimbangan. Manfaatkan box motor atau ransel ergonomis untuk membawa barang.
- Adaptasi dengan Medan dan Cuaca. Kurangi kecepatan 20% saat hujan atau melintasi jalan berlubang. Pastikan lampu utama menyala otomatis (AHO) untuk meningkatkan visibilitas di malam hari.
- Pelatihan Khusus Perempuan. MPM Honda Jatim menyediakan kelas safety riding dengan simulasi jalan perkotaan, termasuk teknik pengereman darurat dan keseimbangan di tanjakan.
Kartini Masa Kini: Dari Stagen ke Helm SNI
Jika dulu Kartini berjuang lewat pena, perempuan modern berjuang dengan menjadi pelopor keselamatan. MPM Honda Jatim mencatat, partisipasi perempuan dalam pelatihan safety riding meningkat 45% dalam tiga tahun terakhir. Ini bukan sekadar tren, melainkan bukti kesadaran baru: kemandirian tak berarti mengabaikan proteksi.Di penghujung April, semangat Kartini tak hanya diwujudkan lewat kebaya, tetapi juga melalui keputusan bijak di jalan raya. Sebab, perempuan cerdas tak hanya sampai di tujuan, tetapi juga membawa pulang cerita selamat.